Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Kebuntuan dalam Proses Menulis

4 Maret 2022   17:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   17:11 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay

Tulisan ini bersumber dari kultwit yang disampaikan @windyariestanty beberapa tahun silam. Waktu itu ia membajas tentang writer's block.

Writer's block menurutnya adalah saat di mana penulis merasa tidak tahu harus menulis apa. Buntu!

Ada dua macam writer's block menurut Windy di kultwitnya waktu itu. 

Yang pertama, penulis buntu dan tidak tahu harus menulis apa. 

Yang kedua, penulis tetap menulis. Namun tulisannya tidak berkembang sehingga tulisannya sia-sia saja. 

Tipe writer's block pertama yang paling sering terjadi dan sering dianggap momok oleh penulis. 

Sementara itu bagi penulis lain ada juga yang berpendapat kalau writer's block itu sebetulnya hanyalah alasan seseorang untuk membuat kemalasan atau ketidakdisiplinan menulis jadi terdengar keren. 

Tapi menurut Windy, semuanya sebetulnya tergantung pada penulisnya. Karena menulis terkait dengan masalah disiplin. 

Tapi, disiplin itu sendiri kadang ya susah juga. Saran Windy jika penulis menghadapi masalah ini, sebaiknya bermainlah yang banyak. Lakukan aktivitas di luar menulis itu sendiri. 

Bermain bisa macam-macam. Traveling, nonton, dengerin musik, hang out sama teman. Atau tidur. Pokoknya, lakukan sesuatu di luar menulis itu sendiri.

Melakukan aktivitas di luar menulis akan memberikan ide baru lebih banyak untuk tulisan kita. 

Tapi yang perlu diingat, kendalikan juga diri kita setelah bermain. Selalu ada saatnya untuk 'berhenti' lalu kembali 'menulis'. 

Ada banyak teknik buat keluar dari writer's block. Mulai dari meminjam paragraf pertama dari buku atau tulisan yang kita sukai, atau menulis cepat tanpa peduli apapun. 

Yang penting, terus menulis. Ini bisa menjadi pemancing gairah. 

Ada juga dengan memilih acak beberapa kata, lalu berusaha membuat tulisan dengan kata-kata itu. 

Sementara itu menurut AS Laksana, satu-satunya cara untuk keluar dari writer's block adalah menulis dengan cepat ketika punya ide. 

Lanjut ke pembahasan writer's block tipe 2. Ini tipe yang menurut Windy agak sulit. 

Kadang bisa kejadian, karena merasa nyaman dengan gayanya, penulis mandeg bereskplorasi. Atau, karena kena sindrom 'kutukanbukuberikutnya', penulis khawatir buku terbaru tak sebagus buku pertama. 

Muncullah rasa depresi sampai takut menulis. Atau, punya ekspektasi terlalu tinggi untuk karyanya. Ingin membuat satu yang hebat, akhirnya justru terbebani. 

Pada akhirnya, penulis yang mengalami writer's block tipe ini tidak menulis apapun. Atau, mereka tetap menulis. Hanya saja tidak ada sesuatu yang baru pada tulisannya.

Untuk masalah writer's block tipe ini, Windy sendiri kesulitan mengungkap solusinya. 

Ia hanya berucap, jika penulis yang baik pastinya akan tetap menantang dirinya sendiri dengan belajar dan mendengar dari apapun yang ada di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun