Melakukan aktivitas di luar menulis akan memberikan ide baru lebih banyak untuk tulisan kita.Â
Tapi yang perlu diingat, kendalikan juga diri kita setelah bermain. Selalu ada saatnya untuk 'berhenti' lalu kembali 'menulis'.Â
Ada banyak teknik buat keluar dari writer's block. Mulai dari meminjam paragraf pertama dari buku atau tulisan yang kita sukai, atau menulis cepat tanpa peduli apapun.Â
Yang penting, terus menulis. Ini bisa menjadi pemancing gairah.Â
Ada juga dengan memilih acak beberapa kata, lalu berusaha membuat tulisan dengan kata-kata itu.Â
Sementara itu menurut ASÂ Laksana, satu-satunya cara untuk keluar dari writer's block adalah menulis dengan cepat ketika punya ide.Â
Lanjut ke pembahasan writer's block tipe 2. Ini tipe yang menurut Windy agak sulit.Â
Kadang bisa kejadian, karena merasa nyaman dengan gayanya, penulis mandeg bereskplorasi. Atau, karena kena sindrom 'kutukanbukuberikutnya', penulis khawatir buku terbaru tak sebagus buku pertama.Â
Muncullah rasa depresi sampai takut menulis. Atau, punya ekspektasi terlalu tinggi untuk karyanya. Ingin membuat satu yang hebat, akhirnya justru terbebani.Â
Pada akhirnya, penulis yang mengalami writer's block tipe ini tidak menulis apapun. Atau, mereka tetap menulis. Hanya saja tidak ada sesuatu yang baru pada tulisannya.
Untuk masalah writer's block tipe ini, Windy sendiri kesulitan mengungkap solusinya.Â