Vegetariannya pun sampai kebablasan. Pasalnya, saya hanya mengonsumsi sayur dan buah untuk makan siang. Paginya, sering tidak sarapan.
Belum lagi aksi minum teh hijau yang rajin saya lakukan. Padahal saya punya riwayat maagh dan darah rendah.
Untungnya meski memiliki pola makan yang mengkhawatirkan, kebiasaan mengonsumsi kudapan tetaplah jalan terus!Â
Tapi hasilnya, saya bisa sukses lolos dari batas kolesterol yang ditetapkan. Malahan, angkanya jauh dari batas yang ada!
Sedangkan beberapa teman saya yang tidak lolos dari tes kesehatan, terpaksa mengonsumsi obat yang disarankan tenaga kesehatan untuk menurunkan angka kolesterol.Â
Obat ini efeknya cepat. Beberapa rekan kerja yang awalnya tidak lolos tes kesehatan, akhirnya saat tes lagi, hasilnya sudah sesuai standar dari pihak kantor.Â
Dan kalau ada yang mau menyalahkan nasi padang yang katanya mengandung kolesterol, sebetulnya nggak benar juga menurut saya.
Karena buktinya, teman saya Zuhri waktu itu telah membuktikan bahwa Nasi Padang tidak melulu bersahabat dekat dengan kolesterol.
Kawan saya yang namanya Zuhri itu notebene orang Minang asli. Hobinya, ya makan nasi Padang.Â
Eh tapi sewaktu dites kesehatan, kolesterolnya bisa juga kok berada di bawah standar.
Mengetahui hal itu, para kru redaksi jadi takjub. Sampai-sampai di kemudian hari, beredar julukan untuk Zuhri.Â