Masalah pendelegasian tugas atau wewenang kepada bawahan bisa dikatakan susah-susah gampang. Kadang jika sampai keliru, akan ada bawahan yang mendapat tugas tidak proporsional jika dibandingkan dengan bawahan lainnya.Â
Akibatnya tidak hanya protes yang bisa muncul dari bawahan. Mereka yang mendapat kerja lebih inipun bisa mendapatkan kejenuhan kerja karena melebihi daya batas kemampuan mereka sendiri.Â
Dengan pendelegasian tugas yang tepat baik itu kepada bawahan maupun rekan kerja, masalah target kerja yang diinginkan pun akan bisa teratasi. Apalagi itu menyangkut jumlah kerja yang banyak dan harus dilakukan dalam jangka waktu terbatas.Â
Lantas, seperti apakah pembagian tugas yang bisa dibilang proporsional? Karena untuk bisa mendapatkan kata proporsional dalam pembagian tugas, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan.Â
Di antaranya, berikan tugas yang mampu dikerjakan oleh penerima delegasi. Tugas yang terlalu berat akan membuat penerima tugas menjadi kesulitan atau merasa terbebani. Jangan terlalu banyak melimpahkan tugas
Selain itu, delegasikan tugas dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami, termasuk batas waktu serta kapan tugas harus selesai.Â
Untuk memudahkan bawahan, berikan contoh pada saat mendelegasikan tugas jika memungkinkan. Karena memberi contoh adalah cara yang paling efektif.
Lakukan re-confirm atau konfirmasi kembali untuk mengetahui apakah penerima tugas paham dengan apa yang kita tugaskan atau apa yang kita maksudkan. Dan jika memungkinkan, lakukan evaluasi berkala dan tanyakan apakah ada masalah dengan tugas yang dikerjakannya.
Selain itu, beri peluang bagi penerima tugas untuk bertanya atau mengemukakan ide dalam pengerjaan tugas. Siapa tahu penerima tugas punya cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan tugasnya.Â
Dan yang terakhir, berikan kepercayaan yang akan membuat penerima tugas menjadi berharga dan bersemangat. Jadi di kemudian hari, ia tidak akan merasa 'kapok' untuk menerima tugas kembali.