Lalu jika kita sedang kurang merasa senang dengan sikap atasan wanita yang memiliki sikap emosional, jangan jelek-jelekkan ia di depan orang lain. Karena walau bagaimanapun, kita harus menjaga privasi dia sebagai atasan.Â
Apalagi kalau atasan tersebut adalah orang yang menggaji kita. Berpikirlah positif bahwa apa yang dia berikan adalah demi kelangsungan hidup kita dan perusahaan.Â
Ia memiliki ilmu dan pengalaman yang lebih dipunyai dan ia ketahuii.Â
Dan yang terakhir, jangan bersikap sok tahu atau bersikap merasa lebih tahu dari atasan wanita. Jika ada permasalahan, lebih baik pilih diam lebih dahulu. Baru jika ada kesempatan lain dimana momennya lebih mengenakkan dan mendukung, ungkapkan.Â
Tentunya harus punya trik agar atasan wanita tidak merasa dikalahkan bawahan. Caranya improvisasi saja.
Sementara itu sebagai atasan wanita, tetap saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan sikap kepemimpinannya. Apalagi, jika bawahan atau orang lain pun telah memberikan kritik dan masukan tentang sikapnya selama ini.Â
Atasan wanita hendaknya bisa koreksi diri dan juga bisa menerima kritik. Selain itu, harus juga evaluasi permasalahan dan isu yang berkembang.Â
Atasan wanita juga perlu mengadakan pendekatan individu kepada bawahan. Adakan komunikasi yang efektif sehingga sebagai atasan wanita, bisa menerima masukan dari bawahan.Â
Usahakan untuk tidak emosional dalam menanggapi kritikan. Adakan evaluasi atau komunikasi kembali.Â
Terkadang, atasan wanita juga menghadapi kesulitan ketika berhadapan dengan bawahan pria atau mereka yang lebih tua. Kedua kelompok bawahan ini bisa juga bersikap kurang kompromi dengan atasan wanita karena adanya perasaan merasa memiliki power atau usia lebih tua.Â
Untuk menghadapi hal ini, atasan wanita harus lebih pro aktif dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul.