Dulu sewaktu kecil, saya sering mendengar ujaran seperti ini, "Segala sesuatu yang rasanya nggak enak itu sehat buat badan."
Lalu tersebutlah beberapa jenis makanan dan minuman yang rasanya pahit di lidah tapi konon menyehatkan. Jamu itu pahit, tapi biar badan sehat. Obat itu pahit, tapi biar badan sembuh. Daun pepaya atau paria itu pahit, tapi bagus buat gula darah.
Sayangnya, saya tak menggubris semua itu. Buat saya, yang enak dinikmati ya itu yang saya makan. Sampai suatu ketika, saya mendengar cerita tentang saudara yang menderita diabetes dan harus terus menjaga konsumsi makan dan minumnya.
Uniknya, diabetesnya saudara saya ini bukan karena keturunan, tapi dari pola makan dan minumnya. Sementara setahu saya, orang yang sakit diabetes itu karena orang tuanya yang juga penderita. Jadi, saudara saya baru dinyatakan diabetes setelah usianya di atas 40 tahun.
Dari situlah saya mulai berpikir. Wah, gawat juga ya kalau sampai saya kena diabetes. Berbagai pikiran pun melintas di pikiran saya. Mulai dari pola hidup dan pola makan saya yang sering tidak terkontrol, serta kemungkinan buruk jika saya sampai terkena diabetes karena kebiasaan tidak sehat yang sering saya lakukan.
Akhirnya saya pun mencari tahu melalui internet. Sebetulnya apa dan bagaimana sih penyakit diabetes itu. Hingga sampailah saya di halaman lifestyle kompas dot com.
Menurut artikel tersebut, diabetes memang bisa berasal dari keturunan. Apalagi jika kedua orang tua sama-sama punya riwayat diabetes.
Tapi, bisa juga dari faktor lain seperti kegemukan, pola makan tidak sehat yang berlebihan, banyak makan karbohidrat olahan, mengkonsumsi gula berlebihan, lemak, kurangnya konsumsi makanan berserat, atau kurang olahraga dan aktivitas fisik.
Yang membuat saya tercenung sewaktu evaluasi diri adalah, selama ini saya suka mengkonsumsi gula berlebihan. Tiap pagi bisa minum segelas besar cokelat ditambah dua sendok makan gula. Tidak tiap hari makan buah dan sayur. Terkadang begadang membuat tulisan sambil makan camilan karena kelaparan. Ditambah lagi, kurang olahraga.
Dengan usia saya yang tahun ini sudah hampir kepala empat puluh, akhirnya rasa was-was pun mulai muncul. Pikir saya, aduh, anak masih kecil nih. Kalau badan saya sampai tidak sehat, bagaimana anak saya nanti?
Mungkin, kekhawatiran saya terasa berlebihan. Tapi saya sadar, seharusnya mulai ada kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan, dan menggantinya dengan gaya hidup sehat. Dan inilah yang mulai saya lakukan beberapa waktu terakhir.
- Jalan kaki tanpa alas kaki di pagi hari
      Jika sebelumnya biasanya saya naik motor untuk belanja pagi, kini saya mulai berjalan kaki tanpa alas kaki. Pikir saya, sekalian nih untuk refleksi saraf-saraf di kaki.
Efeknya memang terasa. Badan jadi terasa lebih segar karena sentuhan di saraf kaki. Pun, saya bisa menyerap oksigen lebih lama jika dibandingkan naik sepeda motor yang menempuh waktu lebih cepat.
- Mengurangi konsumsi gula
      Dulu saya itu sering terpikir jika badan lemas berarti kurang gula. Dan di saya, itu sering kali terjadi. Karena itulah ibu saya sering berpesan, jangan sampai kurang konsumsi gula.
      Tapi seiring waktu saat kondisi tubuh tak lagi sama karena usia, tentunya kebiasaan tersebut harus diubah. Sedikit demi sedikit saya mulai mengurangi kebiasaan makan dan minum yang terlalu manis. Apalagi jika teringat apa yang dialami saudara saya tadi.
      PR saya saat ini adalah rajin konsumsi makanan berserat dan memilah-milih kudapan atau snack. Sebisa mungkin saya menghadirkan sayur dan buah dalam menu harian. Tapi untuk kudapan, inilah tugas terbesar saya.
      Selain suka makan dan minum yang manis, saya itu suka makan kudapan apalagi kacang-kacangan. Sesuatu yang terasa kriuk itu bisa membuat saya lebih tajam dalam berpikir dan berkonsentrasi terutama saat membuat tulisan. Juga mengusir kantuk.
      Keinginan yang tidak mau kalah di urusan kudapan inilah yang membuat saya beberapa waktu lalu berkenalan dengan SOYJOY. Waktu itu saat mengunjungi toserba, saya melihat SOYJOY di deretan rak kudapan. Ada tiga varian saja yang waktu itu ada, SOYJOY Almond dan Chocolate, SOYJOY Banana, dan SOYJOY Crispy dengan rasa vanilla.
Sehat? Dalam hati saya membatin, mana ada sih kudapan yang sehat? Bukannya kudapan itu cuma untuk memenuhi mulut yang iseng ingin mengunyah sesuatu, atau untuk menahan lapar di saat yang bukan jamnya makan.
Kebiasaan saya, kalau beli makanan itu saya lihat dulu komposisinya. Di kemasannya saya baca, SOYJOY ini mengandung 11 persen lemak dengan delapan persennya lemak jenuh. Kudapan ini juga mengandung Vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, Vitamin E, zat besi, asam folat, dan magnesium. SOYJOY yang tertulis mengandung kaya kedelai ini juga mengandung Isoflavon serta bebas gluten.
Pikir saya, keren juga nih kudapan! Dia mengandung banyak vitamin dan mineral. Dan yang membuat saya tertarik adalah beberapa zat tersebut bagus buat saya yang suka kurang darah dan tidak mau bermasalah dengan gula darah.
Dari informasi lain yang juga saya dapatkan dari internet, SOYJOY ini adalah makanan yang seratus persen dari kedelai utuh yang dipanggang. Kandungan kedelai yang banyak itu membuat SOYJOY tinggi serat serta protein.
Sementara kenapa SOYJOY kok tertulis bebas gluten, karena dari hasil informasi di internet, ada beberapa orang yang alergi dengan zat ini sehingga SOYJOY aman untuk dikonsumsi oleh mereka.
Baiklah, setelah cari tahu ini itu tentang SOYJOY, saya pun memutuskan untuk mencobanya. Ini menurut saya tentang kelebihan SOYJOY sebagai snack sehat.
- Habis satu bungkus SOYJOY Crispy, saya sampai langsung bersendawa sebelum minum, lho. Rasanya kenyang! Sepertinya karena kandungan kedelai yang tinggi serat dan protein. Dan gara-gara SOYJOY Crispy, saya jadi tidak terpikir lapar atau ingin mencari kudapan lain selama sedang membuat tulisan.
- Karena membuat perut saya tenang tak ingat lapar, sepertinya asyik nih kalau membawa SOYJOY Crispy ke dalam tas sebelum berpergian. Uniknya, saya kok sampai beberapa kali bersendawa seperti saat biasanya saya merasa kenyang lho setelah makan SOYJOY Crispy!
      Kalau di logika saya, SOYJOY Crispy ini bagus untuk saya atau siapapun yang ingin menjaga gula darah, atau penderita diabetes yang ingin makan kudapan. Alasannya, karena SOYJOY Crispy terbuat dari kedelai. Bisa dicerna tubuh dengan perlahan. Gula darah jadi terjaga. Nafsu makan terkendali. Diabetes bahkan obesitas jadi menjauh dari kita.
      Jadi saya masih benar dong kalau mengatakan hidup itu bisa kok tetap sehat meski makan minum enak. Karena ternyata ada SOYJOY Crispy, snack sehat dari kedelai yang sekarang jadi kudapan andalan saya.
      Dan kalau ada yang bilang orang sakit diabetes itu harus terima makan minumnya nggak enak, yuk kenalan sama SOYJOY. Karena tak selamanya, sehat itu harus makan dan minum yang pahit rasanya. Dan sepertinya, saudara saya yang menderita diabetes itu perlu kenalan juga dengan SOYJOY sebagai snack sehat yang aman untuknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H