Mohon tunggu...
Ika Marwah
Ika Marwah Mohon Tunggu... Freelancer - Aku ingin terbang, tetapi tak punya sayap. Maka, kubiarkan kata-kata menjadi bulu-bulu emas dan pena menjadi sayap yang menerbangkan.

Show don't tell. Action, wait, and see because anything flow like water. Step by step no instant.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titip Tresno

24 Juni 2020   10:49 Diperbarui: 24 Juni 2020   10:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin tak banyak masa tersisa

Namun tetap saja, ingin kami bungkus bingkisan

Untuk nama-nama yang gigil diserbu rindu

Nak, semula masa belajar di rumah

Ialah wangsit perpisahan yang dikirim covid-19

Sekolah kita mulai tutup dan katup rindu malah terbuka

Setiap hari wajah kalian memenuh beranda ponsel

Celoteh keingintahuan berganti deret huruf-huruf

Diam-diam kita sisipi candu canda di sela belajar virtual

Nak, maaf, jika masa sekolahmu usai

Namun tak satu pun tangan kami menjabat

Tak pula memberi peluk hangat

Tetapi yakinlah, doa kami memeluki selalu

Lewat bait-bait ini sengaja kami titip tresno

Selamat memulai langkah baru: jadilah nyawa dunia

Madiun, 24 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun