Mohon tunggu...
Ika Lutfia Fitriani
Ika Lutfia Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bangkitlah apapun keadaannya.. Karena kesuksesan itu berawal dari kegagalan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hal Indah yang Saya Dapatkan Selama Perkuliahan 1 Semester

29 Mei 2022   14:18 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:37 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran kedua yang dapat saya ambil yaitu saat disuruh wawancara untuk mengetahui tradisi menjelang ramadhan di daerah masing-masing. Nah berhubung saat itu saya masing di kota malang, maka dari itu saya pergi ke salah satu masjid untuk mencari takmir atau sesepuh disana untuk bertanya. Sesampainya disana ternyata masjid tersebut dikunci jadi saya bertanya kepada masyarakat sekitar dimana letak rumah sesepuh disana. 

Dan warga mengarahkan saya kerumah bapak ridwan yang merupakan takmir dan sesepuh disana. Bapak ridwan ini berusia 90 tahun dan tinggal seorang diri dirumah sederhananya. Walaupun begitu rumah bapak ridwan terlihat sangat rapi. Banyak sekali hal-hal yang saya dapatkan ketika bertemu beliau.  

Seperti beliau bercerita tentang Tradisi menjelang lebaran yaitu megengan dan kehidupan beliau pada saat zaman dulu saat masih duduk dibangku sd sampai kuliah. Ternyata diumur yang sudah terbilang sepuh ini beliau masih mengingat semuanya bahkan beliau juga bisa bahasa inggris, jepang, bahasa indonesia, dan bahasa jawa. 

Dan alhamdulillahnya beliau juga sudah pernah haji selama 2 kali dan umroh selama 12 kali. Beliau juga penah merasakan duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas Malang yaitu  sekarang terkenal dengan sebutan universitas brawijaya. Jadi saya bersyukur sekali telah di pertemukan oleh sosok yang hebat seperti beliau.

Selanjutnya hal penting yang dapat saya ambil yaitu saat berkunjung ke salah satu KPU yang ada dikota malang. Dengan melakukan kunjungan ini saya mendapatkan hal yang sangat bermanfaat yaitu  saya jadi mengerti bagaimana sistem pemilu yang ada di indonesia. Dan saya juga dapat mempelajari bagaimana tata cara dan syarat-syarat untuk melakukan pemilu. 

Apalagi di umur saya yang sekarang ini menginjak 19 tahun.  Yang mana artinya sudah memiliki kewajiban unuk ikut dalam pemilu tahun depan atau lebih tepatnya pada tanggal 14 februari 2024.

Hal terakhir yang membuat saya tersentuh yaitu saat saya di suruh wawancara ke salah satu rumah fakir miskin yang ada di kota malang. Saya melakukan wawancara ini ketika memasuki bulan suci ramadhan. Setelah bertanya-tanya kepada warga sekitar akhirnya saya di arahkan warga untuk ke rumah mbah sanaton. 

Mbah Sanaton ini tinggal sediri sebatangkara dirumah kecilnya. Beliau berusia sekitar 70 tahunan. Beliau ini tidak punya penghasilan karena Di umur beliau yang sudah tua ini pendengaran dan pengelihatan beliau sudah berkurang bahkan untuk berjalanpun sudah tertatih- tatih karena kondisi kaki beliau yang sakit dan mengharuskan beliau untuk istirahat. 

Dulu Mbah Sanaton ini juga sempat Depresi karena tidak mempunyai uang lagi untuk memenuhi kehidupnya. Bahkan mbah sanaton juga sempat mengamen di jalan sambil menari-nari ditempat. Dan alhamdulillahnya sekarang beliau tidak lagi depresi. 

Untuk biaya keseharian beliau ini dibantu oleh tetangga-tetangganya seperti makan biaya kerumah sakit dan lain-lain. Dengan adanya hal ini saya merasa bersyukur sekali masih diberi kesehatan, keluarga, materi, dan teman yang sangat perduli kepada saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun