Penanaman ilmu dan akhlak memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini. Apalagi dalam lingkungan masyarakat akhlak yang baik sangat dibutuhkan untuk menciptakan kehidupan yang baik dan sejahtera. Dan setiap orang tua pastinya ingin memiliki anak yang berilmu, berkelakuan baik dan santun. Apalagi di zaman modern ini, akhlak remaja zaman sekarang semakin hari kian menurun.Â
Turunnya akhlak ini juga dapat disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan. Banyak anak remaja yang terseret dalam pergaulan bebas dan melakukan hal yang tidak pantas seperti tawuran, balapan bahkan mabuk-mabukan. Hal ini  dapat mengakibatkan pertengkaran dan perselisihan. Dan untuk itu ilmu dan akhlak harusnya dapat dipelajari dan diterapkan sejak kecil.  Untuk Mendapatkan ilmu dan akhlak yang baik dapat dilakukan dengan cara belajar ngaji di guru ngaji yang tepat. guru ngaji adalah seseorang yang atas kesadaran tinggi dan panggilan suci bersedia mewakafkan diri menjadi seorang guru mengaji.Â
Pada awalnya, guru ngaji adalah seseorang yang secara spesifik membimbing bagaimana membaca Alquran yang benar. Namun, pada kenyataanya, guru ngaji tidak sekedar itu, tetapi juga membimbing insan yang belajar (santri semua usia) untuk mengerti apa saja mengenai urusan agama Islam tentang tata cara sholat, cara bersikap dan lain-lain.Â
Guru ngaji juga memiliki 3 tugas bagi masyarakat yaitu: sebagai pengajar (memberikan pengajaran dengan program yang telah disusun sebelumnya), sebagai pendidik (mengarahkan anak didik menuju kedewasaan yang berkepribadian insan kamil), sebagai pemimpin (bisa mengendalikan diri sendiri, anak didik dan masyarakat yang terkait masalah sosial kemasyarakatan).
    Â
Membahas hal ini, Saya jadi teringat dengan guru ngaji saya dulu, untuk itu minggu lalu saya melakukan kunjungan ke rumah guru ngaji saya  untuk bersilatuhmi kesana. Rumah beliau terletak di Desa Wedoro kecamatan Sugihwaras kabupaten Bojonegoro. Beliau ini bernama bapak Ibrohim. Dan Biasanya orang akan memanggilnya dengan sebutan Gus Him. Beliau lahir di Bojonegoro pada tahun 1971 yang berarti sekarang beliau berusia 51 tahun.  Beliau tinggal bersama istri dan anaknya.Â
Riwayat pendidikan beliau, Dulu beliau ini pernah mondok di Roudhotul Muta'lim Sugihwaras Bojonegoro selama 10 tahun. Selama dipondok beliau juga sudah di tunjuk oleh kiyainya untuk ikut mengajar. Pada tahun 1999 beliau pertama kali terjun ke masyarakat untuk mengajar ngaji. Sampai sekarang pun beliau juga masih mengajar yang berrti beliau sudah mengajar ngaji selama 23 tahun. Beliau ini tidak hanya mengajar iqro, juz amma, ataupun  al-qur'an tetapi juga mengajar kitab kuning. Dan sekarang ini beliau mengajar ke 4 desa yaitu desa wedoro, bulu, nglajang, dan Sugihwaras.
     Â
Pekerjaan Keseharian beliau adalah seorang petani. Dan setiap pagi beliau akan pergi ke sawah sampai jam 12 siang untuk bekerja setelah itu beliau akan pergi mengajar dari habis dzuhur sampai malam jam 9. Walaupun begitu beliau melakukannya dengan ikhlas dan sabar. Dulu saya pertama kali belajar ngaji waktu saya masih di bangku SD tepatnya pada usia 8 tahun.Â
Saya berangkat ngaji pukul 5 setelah subuh. Awalnya yang  belajar disana memang masih belum begitu banyak tapi lama kelamaan makin bertambah banyak. Beliau lah yang mengajarkan saya membaca al-qur'an mulai dari iq'ro, juz amma sampai bisa membaca al-qur'an. Beliau juga mengajar kitab di TPQ desa saya setelah magrib. Saya pernah di ajar beliau ketika mengaji di TPQ saat saya berada di kelas I, II, dan III Ula. Jadi TPQ kami ini mempunyai 3 kelas yaitu Alif, Ba', dan Ta' untuk anak-anak Sd kebawah. Dan 1,2,3 Ula 4,5 wustho untuk kelas SMP ke atas.Â
Untuk jadwal mengajinya sendiri untuk anak kelas SD kebawah dilakukan pada waktu Siang hari setelah sholat ashar sampai jam 16.30 dan untuk anak SMP keatas pembelajaran mengaji di lakukan pada malam hari setelah magrib sampai jam 21.00 WIT. Ketika itu beliau mengajar kitab tajwid yaitu tanwirul qori', Tuhfatul al-athfal Dan al-qur'an. Cara mengajar beliau yang santai dan sabar membuat saya suka setiap pembelajaran beliau. Tetapi Setelah lulus SMP saya terpaksa harus berhenti mengaji disana karena saya pindah ke pondok pesantren yang ada di Bojonegoro selama 3 tahun.
Saya datang kerumah beliau pada pukul 13.00 WIT. Â Pada saat itu ternyata beliau sedang mengajar dirumahnya. Jadi saya memutuskan untuk pulang dan kembali lagi pada waktu sore hari. Saya kembali lagi ke rumah beliau pada pukul 16.30. Dan kebetulan beliau baru selesai mengajar di daerah lain dengan menggunakan motornya.Â