Matahari dan pluto
Seperti  matahari yang merindukan pluto,
Kepadamu yang  pergi  tanpa pamit,
Perlahan  menjauh dari orbit,
Meninggalkan sejuta pahit
Lantas apa yang musti kupersalahkan?
Gelebah yang semakin tak bisa kukendalikan?
Ataukah pengendalianmu yang kian lama kian dominan?
Entahlah, nuraniku diam tanpa jawaban
Merindukanmu sama halnya berhitung tanpa tahu kapan harus berhenti
Memulai tanpa tahu kapan harus mengakhiri
Berlari tanpa tahu garis finish yang pasti
Berambisi tanpa pernah tahu apa yang hendak dicapai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H