Rangkuman Koneksi Antarmateri modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Oleh : Ika Kurniawati (CGP Angkatan 10 Kelas 037.A dari Kabupaten Bojonegoro
Dengan Pembimbing :
1. Bekti Widodo (Fasilitator)
2. Rina Hartatik (Pengajar Praktik)
Kegiatan Pemantik:
Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya
"Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)
-Bob Talbert-
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
Kutipan di atas menyiratkan bahwa belajar pengetahuan akademik itu penting, namun mengajarkan anak hal- hal yang berharga/utama seperti belajar tentang etika hidup bermasyarakat adalah yang terbaik. Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, hal yang paling mendasar yang dipelajari adalah terkait dengan etika pengambilan keputusan yang bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal. Dengan mengedepankan etika, maka keputusan yang diambil tentu akan berpihak pada murid dan menjadi keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Nilai dan prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan ada 3 yakni berbasis hasil akhir, berbasis peraturan, dan berbasis rasa peduli. Penerapan ketiga prinsip tersebut tentu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Sebagai pemimpin pembelajaran, hal yang paling mendasar bagi saya adalah menempatkan diri sebagai teadan utama bagi murid. Dalam perjalanan proses pembelajaran tentu akan menghadapi berbagai macama problem yang menuntut saya sebagai pendidik untuk mengambil sebuah keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran yang akan dijadikan teladan utama bagi murid, bagi saya apapun masalah yang dihadapi, keputusan yang diambil haruslah berorientasi untuk kepentingan murid dan berpihak pada murid.
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Menurut saya, kutipan di atas sangat erat kaitannya dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yakni Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Perilaku etis inilah yang merupakan kecakapan batin. Perilaku etis/etika inilah yang akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan karena bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal. Dengan berperilaku etis, keputusan yang diambil akan berpihak pada murid, dan dapat dipertanggungjawabkan serta menimbulkan dampak positif dari keputusan yang diambil.
Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap Triloka Ki Hajar Dewantara sangatlah terkait dengan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Dalam proses mengambil keputusan seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan bagi yang dipimpinnya. Memberi contoh pengambilan keputusan yang bijaksana dengan mengidentifikasi masalah, 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil benar-benar keputusan yang bijaksana dan dapat dipertanggungjawabkan serta memberi dampak positif (Ing Ngarso SungTuladha). Seorang pemimpin juga harus membina, mendampingi, dan mengarahkan, serta memberi masukan dalam proses pengambilan keputusan agar sesuai dengan etika dan berbasis nilai-nilai kebajikan (Ing Madya Mangun Karsa). Seorang pemimpin juga harus memberi motivasi bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, memberi kesempatan kepada yang dipimpinnya untuk belajar mengambil keputusan dengan tetap memantau proses pengambilan keputusan tersebut. (Tut Wuri Handayani).
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Guru sebagai pendidik harus memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi coaching yang diberikan oleh fasilitator menjadi bekal dalam proses penegambilan keputusan. Dengan menerapkan coaching dalam pengambilan keputusan, kita bisa menggali potensi dari coachee sehingga coache bisa menemukan sendiri solusi dari masalahnya. Dengan melakukan coaching berarti kita telah melakukan pengujian dalam pengambilan keputusan karena dalam coaching, kita akan menggali potensi dari coachee termasuk dalam hal pengambilan keputusan, apakah nanti keputusan yang diambil sudah efektif, bagaimana dampak yang ditimbulkan, akankah menimbulkan masalah baru, dan lain-lain yang semua pertayaaan ini bisa diutarakan saat melakukan percakapan coaching. Sehingga kaitan coaching saat erat dengan pengambilan keputusan.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Inilah alasan pentingnya guru dan tenaga kependikan harus menguasai kompetensi sosial dan emosional dalam dirinya. Bukan hanya berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas saja, tetapi juga akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan jika dihadapkan pada sebuah situasi terutama dilema etika. Kemampuan guru dalam mengelola sosial dan emosionalnya akan mempengaruhi kemampuan penagmbilan keputusan. Guru yang menguasai KSE dalam diri tentu akan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan tujuan dan dampak yang ditimbulkan dengan sangat matang. Selain itu juga bisa mengelola emosi dengan baik dalam proses pengambilan keputusan dan juga memiliki kesadaran sosial sehingga dalam pengambilan keputusan tidak merugikan pihak manapun. Cara menghadapi masalah pun akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan guru yang belum menguasai KSE karena kemampunyaa dalam mengelola emosi.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika dapat melatih keterampilan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilema etika ataukah bujukan moral. Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Keputusan yang diambil akan semakin tepat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan jika nilai-nilai yang dianutnya adalah nilai-nilai yang positif.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat tentu akan menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman karena semua pihak yang terlibat akan menerima dan melaksanakan keputusan yang diambil. Dengan keputusan yang tepat pula, tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan sehingga bisa menciptakan lingkungan yang kondusif.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilema etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Keputusan untuk memerdekakan murid merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Sehingga guru mengambil keputusan untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir semua kebutuhan belajar murid.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus melakukan yang terbaik untuk murid. Karena apa yang kita tanam sekarang, akan mempengaruhi masa depan murid. Mungkin dampaknya tidak langsung terlihat saat ini, namun yang mereka alami saat ini akan berpengaruh terhadap masa depan murid. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan akan terekam menjadi suatu catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak. Gambaran ini menjadikan dasar bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :
* Nilai kebajikan universal
* Bertanggung jawab
* Berpihak pada murid (Nilai-nilai guru penggerak)
* Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani).
Selain itu, dalam pengambilan keputusan juga harus menguasai kompetensi sosial dan emosial dalam diri sehingga bisa mengelola emosi dan memiliki kesadaran sosial, serta memiliki keterampilan berealasi sehingga bisa mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Saya masih terus berupaya untuk belajar dan memahami materi pada modul ini, sehingga pada proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan saya hanya mengikuti alur yang biasa, terkadang keputusan diambil sepihak tanpa memberi kesempatan orang lain untuk mengutarakan keinginannya. Keputusan yang saya anggap benar ternyata belum tentu memuaskan pihak lain. Namun setelah belajar modul ini, saya menjadi faham tentang 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Sehingga dalam pengambilan keputusan tidak gegabah dan memikirkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah mempelajari konsep pengambilan keputusan, tentu membawa perubahan dalam diri saya terutama dalam hal pengambilan keputusan. saya memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru terkait alur pengambilan keputusan yang sebelumnya sama sekali belum pernah saya pelajari. Belajar pemecahan masalah dari contoh-contoh studi kasus yang disajikan. Yang semuanya membawa perubahan dalam diri saya yakni mulai menerapkan alur pengambilan keputusan dengan mengidentifikasi 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan dimulai dari hal-hal kecil di dalam kelas.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Bagi saya pribadi mempelajari topik ini sangatlah penting karena sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain pasti akan menghadapi suatu masalah/dilema. Dengan bekal belajar topik ini saya bisa memahami dan menerapkan prosedur pengambilan keputusan.
Sebagai pemimpin pembelajaran, topik ini juga sangat penting untuk memecahkan kasus-kasus dilema etika/bujukan moral yang mungkin akan kita hadapi di sekolah sehingga kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan efektif.
Demikian rangkuman pembelajaran modul 3.1 (Koneksi Antarmateri) tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin.
Salam guru penggerak
Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI