Sabtu, 26 Maret 2016, Saya mendatangi TK saya dulu, TK AL Hidayah Bhakti Mulia Pare, Kediri. Disana saya wawancara sembari silaturrahmi ke TK saya dulu. Pagi pukul setengah 8 saya berkunjung ke TK dengan menggunakan almamater, setelah sampai disana kegiatan yang dilakukan peserta didik ialah senam. Saya langsung menuju ruang TU. Ketika itu, saya bertemu Bu Rosidah. Saya mewawancarai salah satu guru saya dulu yang paling sabar. Tidak menyangka kalau ternyata beliau masih mengajar di TK ini.
Saya : Assalamu’alaikum buu (sambil bersalaman)
Bu Rosidah : Waalaikumsaam, ini ika yaa anaknya bapak Wardoyo?
Saya : Iya buu, hehehe sudah lama ternyata asih ingat dengan saya ya buu.
Bu Rosidah : Iya masih lah. Ada apa kok tumben kesini?
Saya : ( Sembari mengajukan surat observasi ari FITK) Maaf bu, mengganggu waktunya sebentar, saya ingin sedikit wawancara njenengan.
Bu Rosidah : Oh ya nduk, Monggo
Ketika suasana mulai mencair saya memberanikan diri untuk bertanya kepada Bu Rosidah.
Saya : Selama ibu mengajar disini, apa yang ibu pahami mengenai “gender”?
Bu Rosudah : Yang saya tahu “gender” ada dua, lelaki dan perempuan
Saya : Bagaimana cara njenengan mengajarkan “gender” pada anak-anak?