Mohon tunggu...
Ika Fadhilah
Ika Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai!

lifelong learner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membagi Berkah dari Makanan Lewah

13 Januari 2023   20:23 Diperbarui: 13 Januari 2023   20:29 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Website Garda Pangan (gardapangan.org)

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar makanan berlebih? Makanan yang tidak layak secara tampilan, mendekati masa kadaluarsa, makanan yang berpotensi terbuang, dll. Ternyata, Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah makanan (food loss and waste) terbesar di dunia, selain Arab Saudi dan Amerika Serikat (The Economist Intelligence, 2017). 

Berdasarkan kajian dari kementerian PPN/Bappenas (Badan Perancangan Pembangunan Nasional), sampah makanan yang terbuang pada tahun 2000-2019 di Indonesia mencapai 23-48 ton per tahun atau sekitar 115-184 kilogram per tahun. Padahal menurut Global Hunger Index 2021, tingkat kelaparan Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara. Skor yang diperoleh sebesar 18 poin yang termasuk dalam tingkat moderat.

Berangkat dari permasalahan tersebut food bank yang berlokasi di Semolo, Surabaya dan dikenal dengan Garda Pangan menjalankan prinsipnya untuk menyalurkan makanan berlebih kepada masyarakat prasejahtera. 

Garda Pangan berdiri sejak tahun 2017 dan bergerak di bidang sosial, lingkungan dan penyelamatan makanan berlebih. Awalnya, kegiatan food rescue atau penyelamatan makanan berpotensi terbuang ini berasal dari pengalaman salah seorang founder,  Dedhy Trunoyudho yang memiliki usaha katering pernikahan. Ia sering menghadapi masalah pembuangan makanan tiap minggunya. 

Jika dilihat dari kacamata bisnis, membuang makanan adalah pilihan yang tepat karena cepat, murah dan praktis untuk dilaksanakan. Kebiasaan itu lalu diamati oleh istrinya, Indah Audivtia yang melihat pembuangan makanan sebagai hal yang menyedihkan dan mengganggu. Dari keresahan itu, mereka berupaya untuk melakukan sesuatu, yaitu mendonasikan makanan berlebih. Dalam kegiatan itu, mereka bekerjasama dengan bakery, restoran, hotel, organisasi, perusahaan, sekolah, dll. (gardapangan.org/tentang-kami/)

Salah satu relawan mengambil donasi makanan dari mitra hotel .dokpri
Salah satu relawan mengambil donasi makanan dari mitra hotel .dokpri

Dari Hotel yang bekerjasama dengan Garda Pangan yaitu The Westin Surabaya, Four Points by Sheraton Pakuwon, Grand Mercure Surabaya serta Sheraton & Four Points Tunjungan. Makanan yang diperoleh dari hotel berupa kue, roti, lauk dan sayur lalu dipanaskan di kantor milik Garda Pangan dan disortir kelayakannya sebelum dibagikan ke penerima. “Prosedurnya biasanya kami makanan-makanan itu dari hotel satu ke hotel lain nya, setelah itu ada proses reheat makanan sekaligus memastikan makanan-makanan itu layak untuk didistribusikan ke masyarakat pra sejahtera. 

Prosedur pengambilan tiap hotel juga berbeda, karena tiap hotel punya peraturan sendiri.” ujar Kevin Gani, Koordinator lapangan kegiatan rescue dan relawan inti di Garda Pangan. “Biasanya kita ngadain dapur umum tiap hari minggu, karena donasi dari hotel diambil di hari Sabtu”, imbuhnya. Kevin telah menjadi relawan di Garda Pangan selama 4 tahun. 

dokpri
dokpri

Para relawan memanaskan ulang dan menyortir donasi makanan yang berupa lauk atau protein di Garda Pangan Office .dokpri
Para relawan memanaskan ulang dan menyortir donasi makanan yang berupa lauk atau protein di Garda Pangan Office .dokpri

Setelah makanan diperoleh, relawan inti bertanggung jawab untuk mencatat jumlah makanan yang diperoleh. Feri Andriani atau biasa dipanggil Feri bertanggung jawab mencatat pelaporan hasil donasi makanan. “Jadi, untuk pelaporannya kita input ke sistem web report yang disitu udah dibedakan kategorinya kayak nama donatur, jenis donasi, berat donasi dalam kilogram, berapa porsi donasi, lokasi penerima donasi dan kapan donasinya diberikan.” kata Feri tentang sistem pelaporan donasi. Para donatur juga memperoleh laporan donasi bulanan. “Nah, dari situ nanti ke rekap tiap bulannya masing2 donatur itu udah menyelamatkan berapa kilo makanan dan mengurangi berapa persen emisi gitu sih.” ulas Feri yang telah bergabung menjadi relawan inti sejak 2019. 

Makanan yang dibuang selain merugikan secara materi juga berpotensi menyumbang gas emisi yang dapat merusak lapisan ozon pada bumi. “Dari pelaporan yang kita berikan, donatur jadi bisa menerapkan sistem dapur yang efektif, efisien biar gak banyak makanan surplus yang berpotensi jadi food waste. Kalau makanan hotel kita bilangin biasanya, nasi atau karbo kita masih belum nemu cara yang tepat buat  bisa diberikan ke orang, jadi lebih baik prioritaskan protein sama roti.” 

Roti merupakan salah satu pangan yang selalu didistribusikan oleh Garda Pangan ke masyarakat prasejahtera.  .dokpri
Roti merupakan salah satu pangan yang selalu didistribusikan oleh Garda Pangan ke masyarakat prasejahtera.  .dokpri

Makanan surplus atau makanan berlebih yang diterima diperoleh dari mitra yang bekerja sama dengan Garda Pangan seperti hotel, toko kue, supplier buah dan sayur, individu, dll. Dalam proses sortir kelayakan dan membagi makanan ke penerima, para relawan harus menggunakan sarung tangan plastik. Hal itu dilakukan untuk menghindari kontaminasi dengan makanan yang akan dibagikan. Donasi makanan yang diperoleh dari donatur lalu disortir menggunakan metode organoleptik lalu didistribusikan ke penerima. Metode organoleptik adalah metode menyortir makanan dengan menggunakan indera manusia. 

dokpri
dokpri

Para relawan harian yang mengikuti kegiatan rescue akan dipandu oleh relawan inti tentang SOP kegiatan food rescue.  Para relawan menyortir makanan dengan mengacu pada SOP Penyortiran. Dalam membuat SOP (Standard Operating Procedure), Garda Pangan dibantu oleh salah satu relawan inti yang lulus dari Teknologi Pangan,  Universitas Brawijaya yang dikenal dengan Athaya Fadhilah atau Thaya. Ia menyampaikan, “Kalo ragu pas nyortir, langsung disingkirkan aja. Karena makanan seperti roti itu lebih kompleks. Tinggi karbo, gula, dan lemak. Sedangkan jamur, bakteri, khamir makanannya 3 itu. Apalagi kalo penyimpanannya ga bener.” Di dalam SOP itu dibagi menjadi beberapa kategori yaitu buah, sayur, roti, kue, makanan kemasan, minuman dan makanan jadi.  Apabila perubahan warna, aroma, tekstur, rasa dan kenampakan jamur dan parasit yang ada pada makanan. Apabila ditemukan salah satu tanda kerusakan pada makanan tersebut, maka makanan harus segera disingkirkan.

 

dokpri
dokpri

Para penerima manfaat makanan surplus. dokpri
Para penerima manfaat makanan surplus. dokpri
Setelah makanan donasi dari hotel disortir dan dipanaskan kembali lalu, dimasukkan ke wadah-wadah untuk diberikan ke masyarakat prasejahtera. Nantinya, ketika tim relawan telah sampai di lokasi, penerima manfaat dapat membawa wadah seperti piring/mangkok untuk membawa makanan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik dalam proses pembagian makanan.  

Selain memperoleh makanan jadi, para penerima manfaat juga memperoleh donasi makanan dalam bentuk lain seperti roti, buah dan sayur. Antusiasme para warga dalam memperoleh bantuan pangan ini sangat berarti.Garda Pangan selalu membagikan update tentang kegiatan dan donasi yang diperoleh melalui instagram.com/gardapangan seperti makanan yang didonasikan setiap bulannya, lokasi penerima, informasi tentang donasi, dll. Animo masyarakat terhadap pengelolaan food waste oleh Garda Pangan memperoleh respon baik. 

“Apa yang menarik ya sebenernya jumlah makanan yang kami terima itu banyak banget yah, dan bagi relawan proses memanaskan kembali makanan itu hal yang seru dan antusiasnya tinggi banget terbukti ketika open volunteer cuma 2-5 menit slot udah penuh sih. Harapannya, semoga banyak bisnis makanan gak cuma hotel untuk bermitra dengan Garda Pangan dan mempercayakan makanan berlebihnya yang masih layak untuk dibagikan ke masyarakat pra sejahtera khususnya di Surabaya.” ujar Kevin tentang antusias masyarakat terhadap kegiatan tersebut. Mitra yang telah bekerja sama dengan Garda Pangan mencapai lebih dari 100 mitra.

Dapur Umum di Kembang Kuning (25/12/2022) .dokpri
Dapur Umum di Kembang Kuning (25/12/2022) .dokpri

Selain menyalurkan makanan jadi dari mitra hotel. Garda Pangan juga kerap bekerjasama dengan beberapa instansi dalam kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) seperti Bank DBS Indonesia, Nutrifood, Nestle, SayurBox, KitaBisa, dll. Bantuan yang diberikan berupa uang untuk pembelian makanan/sembako, bahan pangan, makanan kemasan dan makanan jadi. Ketika memberikan donasi, Garda Pangan melakukan asesmen atau survey ke lokasi tertentu yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan. 

Survey yang dilakukan dengan mewawancarai Ketua RT/Kampung setempat mengenai jumlah warga, pekerjaan, lokasi dan bantuan apa yang dibutuhkan oleh penerima. Hal itu dilakukan agar mitra mengetahui kondisi dan kebutuhan para donatur sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. Per Agustus 2018, 110 daftar penerima manfaat tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Dalam pembagian donasi dilakukan secara bergilir dan menyebar di beberapa titik untuk menghindari ketergantungan penerima pada makanan gratis. Apabila anda memiliki rekomendasi lokasi penerima manfaat bisa menyampaikannya kepada tim Garda Pangan untuk diproses lebih lanjut.

Garda Pangan telah berusia 5 tahun. Bermula dari keresahan makanan yang berpotensi terbuang dari sebuah katering berlanjut hingga menyalurkan donasi dari berbagai pihak. Perjalanan food bank ini masih panjang. Kamu juga dapat mengambil langkah melalui berkontribusi dengan meminimalisir food waste dengan mengambil porsi makanan secukupnya, membagikan kepada sekitarmu apabila berlebih, dan menghabiskan makananmu. 

Bayangkan, berapa banyak keluarga yang dapat memperoleh manfaat dari makanan yang berpotensi terbuang tersebut? Lalu, kamu juga dapat berkontribusi di Garda Pangan dengan mendonasikan makanan, uang atau mendaftar menjadi relawan harian.

Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang Garda Pangan? Kamu bisa cek di website gardapangan.org atau follow instagram di instagram.com/gardapangan. Yuk, salurkan makanan berlimpah agar menjadi berkah! So, why bin it when you can feed people in it?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun