Mohon tunggu...
Ika Endaryani
Ika Endaryani Mohon Tunggu... -

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah Mengapa Kita Jauh

6 November 2012   07:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah… aku mencintaimu

Tapi aku tidak tahu bagaimana mengucapkannya

Ayah… aku menyayangimu

Tapi aku tidak tahu bagaimana menunjukkannya

Ayah… aku merindukanmu

Tapi aku tidak tahu bagaimana menebusnya

Ayah… kita serumah tapi mengapa selalu berbeda arah

Ayah… aku darah dagingmu tapi mengapa aku ragu menyapa dulu

Ayah… masih ingin kunikmati bising kota denganmu

Atau anggunny mentari menampakkan diri

Ayah… masih kutunggu kepul asap rokokmu pagi hari

Ayah… masih kunanti kau bangunkanku dini hari

Ayah… bagaimana kesenjangan ini berakhir nanti

Ayah… marahi aku biar kutahu salahku

Ayah… buatku menangis lagi dengan nasihatnmu

Kenapa tak lagi kurasai sayang menjalari diri

Kenapa tak lagi tawamu mengganggu belajarmu malam hari

Ayah… akhiri pertikaian ini segera

Tak bertahan lamu kutanpa kau ada dengan marah dan tawa

Ayah… aku mencintaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun