Mohon tunggu...
Ika Devita Sari
Ika Devita Sari Mohon Tunggu... Guru - SMAN 3 JEMBER

berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3.1.j.1. Blog Rangkuman Koneksi a

24 Oktober 2024   15:23 Diperbarui: 24 Oktober 2024   15:24 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filososfi Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara yang sampai saat ini masih menjadi landasan berpijak bagi pendidik adalah Ing Ngarso Sung Tulodho (Seorang pemimpin harus mampu memberi tauladan), Ing Madya Mangunkarsa (Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan, semangat dan motivasi dari tengah), Tut Wuri handayani (Seorang pemimpin harus mampu memberi dorongan dari belakang), yang artinya adalah Seorang pemimpin (Guru) harus mampu memberikan teladan, memberikan semangat dan motivasi dari tengah juga mampu memberikan dorongan dari belakang untuk kemajuan seorang muridnya. Semboyan ini memiliki makna mendalam bagi pendidik yang dapat dijadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid agar menjadikan mereka sebagai generasi yang cerdas dan berkarakter sebagaimana tercermin dalam Profil Pelajar Pancasila. Hal ini dapat kita lakukan dalam proses pembelajaran di sekolah, tidak hanya mengajar namun mendidik karakter murid.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai seorang pendidik, kita harus berperilaku postitif yang merupakan cerminan nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang diambil ketika kita akan mengambil keputusan. Begitu pula dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, dan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills), Dalam pengambilan keputusan harus berpihak pada murid. Nilai kejujuran, integritas sebagai pendidik akan tergambar dalam keteladanan dan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam setiap keputusan.

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada sebelumnya.

Sebagai seorang pendidik kita sering kali menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan suatu keputusan dalam penyelesainnya. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan langkah-langkah yang mengacu pada prinsip tertentu, karena dalam pengambilan keputusan menyangkut pada keputusan yang sifatnya strategis. Salah satu faktor yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan adalah keterampilan coaching. Selama proses pembelajaran, pendampingan dalam pengujian pengambilan keputusan melalui kegiatan coaching (bimbingan) yang dilakukan oleh fasilitator saya rasakan sangat efektif dalam membantu pemahaman saya.

Beberapa contoh praktik coaching dapat memberi gambaran yang dapat diterapkan di sekolah. Keputusan yang diambil dengan teknik coaching berlandaskan etika, nilai-nilai kebajikan, sesuai dengan visi misi sekolah yang berpihak pada murid dan menciptakan budaya positif dilingkungan sekolah. Teknik coaching dilakukan dengan prinsip kemitraan, sehingga tidak terkesan menggurui tapi justru akan menimbulkan rasa nyaman coach dan coachee, sehingga mampu mengidentifikasi permasalahan dan dapat menyampaikan pertanyaan berbobot dari coachee. Begitu pula dengan coachee yang dengan rasa nyaman dapat mengidentifikasi hingga menemukan solusi yang sesuai harapan. Hal ini karena coach mampu menjadi pendengar yang baik sehingga mampu membantu menguraikan permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan berbobot. Dengan coaching, guru dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi murid dalam proses pembelajaran tanpa harus menjatuhkan, justru akan membuat murid lebih percaya diri dan lebih merasa dihargai. Sebagai coach yang baik guru memiliki harapan terhadap siswanya sehingga dapat menjalankan seluruh tugas dan kewajiban yang diberikan di sekolah dengan baik. Hal ini sangat sesuai dengan Pendidikan yang perpihak pada murid.

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru selain sebagai pendidik harus memiliki kemampuan kompetensi sosial emosional (KSE) agar mampu pengambilan keputusan yang tepat. Ssetiap pengambilan keputusan wajib berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan serta regulasi yang ada dengan berpedoman pada 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dan juga 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan. Melalui dasar tersebut kita dapat menganalisis sehingga dapat membedakan antara dilema etika atau bujukan moral.

Kepekaan sosial emosional seseorang dapat menumbuhkan rasa empati dan simpati kepada seseorang sehingga dapat menempatkan diri untuk bisa berinteraksi  orang lain. Dengan kepekaan sosial emosional kita dapat mengidentifikasi permasalahan murid dengan bijaksana. Guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran akan bertindak atas dasar keberpihakan pada murid. Dalam setiap keputusannya harus mempertimbangkan banyak hal yang bermuara pada murid, berbasis etika dan nilai kebajikan berlandaskan pada 4 paradigma yaitu individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan dan jangka pendek vs jangka panjang, 3 prinsip yaitu prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan, dan prinsip berbasis rasa peduli. Serta dilakukan dengan 9 langkah yaitu:

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa saja yang terlibat
  • Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
  • Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Prinsip Pengambilan Keputusan
  • Investigasi Opsi Trilemma
  • Buat Keputusan
  • Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan
  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilemma etika maupun bujukan moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi.

Sehingga dengan nilai- nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan landasan pemikiran yang dimiliki akan cendrung pada prinsip melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan nilai yang berlaku. Maka seorang pendidik dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan keputusan kemudian di uji sesuai kebutusan terkait permasalahan yang terjadi.

  1. pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu kasus yang terjadi apakah kasus atau permasalahan tersebut termasuk dilemma etika atau bujukan moral. Selanjutnya ketika kasus tersebut merupakan dilemma etika, sebelum mengambil sebuah keputusan kita mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Sehingga sebagai pemimpin mampu menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman ubtuk muridnya.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam hal ini sebagai seorang guru, untuk mengambil suatu keputusan tidak akan lepas dari dilema etika dan bujukan moral. Dimana dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Namun pada kenyataannya terkadang kita susah membedakan antara situasi dilema etika dan bujukan moral.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan sehingga kita perlu memperhatikan terkait 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dalam dilema etika, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan agar keputusan yang diambil akan lebih efektif, bijaksana dan mengakomudasi kepentingan banyak orang atau kesulitan yang dialami dapat teratasi dalam mengambil keputusan terkaiy dengan dilemma etika. Serta Dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang mengakomodasi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun