Mohon tunggu...
Ika Devita Sari
Ika Devita Sari Mohon Tunggu... Guru - SMAN 3 JEMBER

berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Best Practices

7 Desember 2022   12:15 Diperbarui: 7 Desember 2022   12:29 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi:

 Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Selama ini peserta didik kurang dilibatkan dalam pembelajaran sejarah. Adanya persepsi bahwa pelajaran sejarah tidak termasuk dalam pelajaran ANBK, sehingg peserta didik kurang antusias selama proses pembelajaran sebab motivasi terhadap pelajaran sejarah rendah. pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan kurang menarik (hanya peta konsep di papan tulis), guru kurang memanfaatkan TPACK dalam pembelajaran, dan peserta didik tidak terbiasa membaca buku (berliterasi) sehingga kemmauan berliterasinya masih kurang maksimal. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajarnya rendah. 

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, Tantangan pada mata pelajaran sejarah ini, pendidik harus mampu memberikan kesan bahwa pentingnya pelajaran sejarah untuk di pelajari. Meskipun terkadang pelajaran tidak terlalu diminati sebab tidak masuk dalam Assesment Nasinal Berbasis Komputer (ANBK). Jadwal pelajaran sejarah ini berada di jam terakhir 12.30-14.00 yang menyebabkan peserta didik tidak semangat mengikuti pelajaran karena ngantuk. Peserta didik yang tidak suka membaca buku tentang kesejarahan dan pribadi yang pemalu masih sering terjadi di pembelajaran sejarah. dan peserta didik kurang terbiasa berliterasi sehingga pemahaman tentang materi kesejarahan masih kurang. 

Maka upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu menerapkan model pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berfikir kritis dengan metode dan model pembelajaran berbasis masalah dan penemuan konsep suatu materi. Hal tersebut perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Model pembelajaran inovatif misalnya Problem-based Learning (PBL), Discovery Learning, inquiry Learning, model maupun model Project based Learning (PJBL). 

Diharapkan dengan model pembelajaran inovatif dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial, dan mengembangkan rasa keingintahuan sehingga peserta didik lebih nyaman dan merdeka sesuai kodrat dan zamannya. Selain itu peran orang tua juga perlu sebagai pendukung dan motivasi agar peserta didik lebih semangat untuk belajar. Yang terlibat dalam pelaksanaan ppl siklus 1 yaitu peserta didik kelas XI IPS 3 sejumlah 34 orang bersama dengan guru teman sejawat sebagai observer. Dan suami sebagai kameramen. 

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan di pelajaran sejarah yaitu menggunakan metode dan media yang tepat, sesuai dengan kondisi peserta didik dan kemampuan sarana prasarana di kelas. 1.Pelaksanaan Aksi 1 hal yang dilakukan yaitu menerapkan metode Problem Based Learning berbantuan media video agar mampu meningkatkan minat belajar peserta didik. 

Perencanaan awal membuat desain pembelajaran diantaranya perangkat pembelajaran berupa rpp, LKPD, bahan ajar dan memilih media yang sesuai. Media video dan gambar yang di tayangkan dalam monitor dan LCD diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah. langkah-langkah pendahuluan pada pembelajaran di mulai dari salam, doa sebelum belajar, tujuan belajar, dan apersepsi. 

Kemudian kegiatan inti dimulai dari peserta didik di motivasi dengan cara menayangkan video dan memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik agar mampu menumbuhkan berfikir kritisnya. Kemudian masuk pembelajaran inti, di awali dengan pemaparan materi melalui media power point dan peserta didik di bagi menjadi 7 kelompok secara rundom. Setiap kelompok mengerjakan lkpd dan menemukan permasalahan yang di analisis bersama peserta didik lainya. Melalui berliterasi dari bahan ajar yang sudah di sediakan peserta didik merumuskan jawaban secara mandiri. 

Kemudian evaluasinya peserta didik memaparkan hasil analisisnya melalui presentasi di depan kelas. Hingga siswa mampu memberikan kesimpulan dari pembelajaran. Kegiatan penutup dimulai dari refleksi pembelajaran hari ini, dan memaparkan penjelasan materi berikutnya di tutup dengan doa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun