Mohon tunggu...
i kadek bayu sikmay rihal
i kadek bayu sikmay rihal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain musik tradisional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tri Hita Karana dan Kaitannya dengan Ajaran Yoga

28 Desember 2023   07:49 Diperbarui: 28 Desember 2023   07:51 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tri Hita Karana, merupakan sebuah konsep kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan Agama Hindu khususnya di Bali, sebuah implementasi melalui sebuah penciptaan suatu pandangan holistik yang memandang hubungan harmonis antara kehidupan manusia, alam, dan Tuhan. Seiring waktu, keterkaitan antara Tri Hita Karana dengan ajaran Yoga semakin terungkap, menawarkan landasan filosofis dan spiritual yang mendalam. Artikel ini akan menjelajahi kesejajaran dan keterkaitan antara Tri Hita Karana dan ajaran Yoga, menggali makna dan dampaknya dalam mencapai keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tiga sebab kebahagiaan. Konsep ini mencakup harmoni tiga aspek penting dalam kehidupan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan manusia (Pawongan), dan manusia dengan alam (Palemahan). 

Keberadaan Tri Hita Karana mencerminkan filsafat hidup masyarakat Bali yang menekankan pentingnya menjaga keselarasan dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Tri Hita Karana dan ajaran Yoga, meskipun berasal dari budaya yang berbeda, menyatu dalam visi keselarasan dan keseimbangan. Keterkaitan antara keduanya memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana mencapai kebahagiaan sejati melalui harmoni dengan Tuhan, sesama, dan alam. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Tri Hita Karana dan ajaran Yoga dapat menjadi panduan berharga untuk mencapai kehidupan yang lebih berarti dan bermakna.

Tri Hita Karana dan ajaran Yoga, dalam keberagaman budaya dan filsafatnya, menunjukkan bahwa inti pencarian kebahagiaan dan kesejahteraan manusia bersifat universal. Dengan memahami dan mengintegrasikan prinsip-prinsip dari keduanya dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya kita dapat mencapai keseimbangan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar kita. 

Dengan terus menjelajahi dan menggali kedalaman keterkaitan ini, kita dapat meraih potensi penuh dalam perjalanan mencapai kehidupan yang bermakna dan harmonis. 

Melalui integrasi konsep Tri Hita Karana dan ajaran Yoga, kita bukan hanya menyaksikan keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan terus menjelajahi, menerapkan, dan berbagi pengalaman, kita membuka jalan untuk perkembangan holistik yang membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan kita dan generasi mendatang. Dengan ini, kita dapat merangkul era yang penuh makna dan keseimbangan di tengah dinamika kehidupan modern.

1.Ajaran Yoga: Mencapai Keselarasan Batin dan Jasmani

Ajaran Yoga, yang berasal dari tradisi filsafat di India, di mana ini mengejar kesatuan batin dan jasmani melalui latihan tubuh, pikiran, dan meditasi. Yoga membimbing individu untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian alam pikiran dan juga dalam diri mereka sendiri. Konsep ini tidak hanya terbatas pada latihan fisik, tetapi juga mencakup etika, moralitas, dan hubungan dengan alam semesta. Yakni :

  •  Kesatuan Tubuh dan Pikiran:

Asana dan Dhyana: Bagaimana latihan fisik mendukung kestabilan mental.

Pranayama untuk Fokus: Menjelaskan peran pernapasan dalam menghubungkan tubuh dan pikiran.

  • Keseimbangan Emosional:

Meditasi dan Mantra: Cara mengelola emosi dan mencapai ketenangan batin.

Asana untuk Keseimbangan Energi: Memahami hubungan antara gerakan tubuh dan perasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun