Pada tanggal 4 Mei 2024, Kelompok Gajayana melakukan kegiatan yang sangat berkesan dalam rangka Modul Nusantara. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan potensi sumberdaya alam dan sosial Malang Raya, khususnya di Pantai Bajulmati. Dalam kegiatan ini, kami melakukan sekolah alam di Yayasan Konservasi Penyu Jawa Timur, yang juga dikenal sebagai "Ibu Kota Penyu". Pantai Bajulmati mendapatkan julukan tersebut karena menjadi titik pendaratan penyu terbanyak. Pak Sutari, pelopor Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC), memutuskan untuk menggunakan nama "Ibu Kota Penyu" untuk pusat konservasi ini.
BSTC, yang berdiri sejak 2009, berada di bawah naungan Lembaga Konservasi Penyu Jawa Timur. Dalam sekolah alam ini, kami mendapatkan pengetahuan bahwa penyu merupakan transporter karena kerap melakukan migrasi. Beberapa jenis ikan bahkan menempel pada tubuh penyu untuk memakan parasit yang ada pada karapas penyu. Penyu juga berperan dalam mengontrol populasi ubur-ubur di laut. Kami belajar bahwa Indonesia menjadi habitat dari 6 jenis spesies penyu, dan perairan Indonesia merupakan persimpangan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, menjadikannya sebagai rute migrasi penyu. Adapun jenis-jenis penyu yang ada di Indonesia antara lain:
1. Penyu Lekang (Omnivora)
2. Penyu Sisik (Omnivora)
3. Penyu Tempayan (Karnivora)
4. Penyu Pipih (Karnivora)
5. Penyu Hijau (Herbivora)
6. Penyu Belimbing (Karnivora)
Kami juga diajak untuk melihat bayi penyu dan tempat telur penyu di yayasan konservasi penyu. Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru tetapi juga pengalaman berharga yang memperkaya pemahaman kami mengenai budaya dan tradisi Indonesia yang beragam. Ini menjadi contoh nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi sumber inspirasi dan pelajaran yang berharga bagi generasi muda. Terima kasih atas kesempatan ini, dan sampai jumpa di kegiatan selanjutnya!