Bagi warga Jogja, siapa sih yang nggak kenal sama Kotagede? Tempat yang unik ini nggak cuma punya sejarah yang bikin kagum, tapi juga punya keindahan alam yang nggak kalah menarik untuk diulik. Jika kamu adalah salah satu orang yang peduli sama lingkungan, pasti makin betah deh kalau berkunjung di Kotagede. Di sini, kita bisa nyobain sensasi seru jadi turis yang ramah sama alam, alias ecotourism.
Dengan nyobain jalan-jalan pagi atau sore di Kotagede, kita bisa berusaha menyatu sama alam sekitar. Mulai dari hijaunya pepohonan yang bikin adem, sampai udaranya yang bersih banget, semuanya bikin hati tenang dan adem ayem. Untuk mendapatkan pengalaman yang super keren ini, saya mencoba mengikuti walking tour di Kotagede.
Jogja Heritage Green Tour Bersama Sebumi
Kalau kamu lagi nyari pengalaman ecotourism seru di Kotagede, Jogja Heritage Green Tour bersama Sebumi ini bisa jadi pilihan yang tepat. Gak cuma jalan-jalan biasa, tapi kita bakal diajak buat nyicipin sensasi wisata yang ramah lingkungan itu seperti apa. Sambil menikmati pesona sejarah Kotagede, kita juga bisa turut serta dalam aksi menjaga lingkungan.
Jogja Heritage Green Tour adalah tur setengah hari dengan mengunjungi beberapa spot historis di Kotagede dalam rangka memperkenalkan masyarakat perkotaan mengenai gaya hidup yang berkelanjutan. Perjalanan ini akan memakan waktu kurang lebih lima jam lamanya.
Pengalaman green tour bersama Sebumi ini pernah saya rasakan, seru banget! Selama mengikuti Jogja Heritage Green Tour yang dipandu oleh Mas Santos kita bakal diajak keliling Kotagede sambil belajar tentang kekayaan budaya dan sejarahnya yang luar biasa. Sepanjang perjalanan kita akan mendengar sejarah dan tips-tips dalam menjaga alam sekitar. Jadi, selain dapat pengetahuan baru, kita juga bisa dapet inspirasi buat jadi traveler yang bertanggung jawab.
Kenalan Lebih Dekat dengan Sebumi
Sebumi adalah sebuah perusahaan sosial yang memiliki tujuan untuk memberdayakan banyak orang agar dapat membuat pilihan yang lebih berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Sebumi memberikan pemahaman tentang konservasi dan mempromosikan integrasinya ke dalam gaya hidup berkelanjutan melalui pembelajaran dengan alam.
Sebumi memiliki beberapa produk dan layanan yaitu Sebumi Journey, Sebumi Berbagi, dan Seakar. Setiap layanan tersebut tentu memiliki program yang berbeda-beda. Sebumi Journey merupakan sebuah layanan trip yang terdiri dari green tour, privat trip, dan virtual tour.
Sedangkan untuk layanan Sebumi Berbagi, kamu bisa mengikuti konservasi hingga kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya. Jika kamu menyukai segala sesuatu yang ramah lingkungan, kamu bisa coba untuk membeli beberapa produk dari Seakar yang terdiri dari sustainable lifestyle product, workshop, dan masih banyak lagi.
Apa Benar Kotagede Dibangun dengan Konsep Berkelanjutan?
Seperti yang kita ketahui, Kotagede merupakan sebuah kawasan kota lama yang menjadi cikal bakal terbentuknya Yogyakarta saat ini. Daerah ini memiliki beberapa spot dengan unsur sejarah yang sangat unik, salah satunya adalah Kompleks Makam Raja-raja Mataram Islam Kotagede.
Kita akan dibuat takjub dengan bangunan di sini, bahkan sejak pertama kali melewati sebuah paduraksa. Saat memasukinya kita akan bertemu dengan Masjid Gedhe Mataram yang merupakan masjid kuno yang menjadi saksi sejarah pengembangan agama Islam di Jogja.
Selain memiliki bangunan dengan arsitektur yang khas berupa sentuhan Jawa dan Hindu, halaman masjid di sini juga dilengkapi dengan berbagai keanekaragaman vegetasi. Beberapa tanaman ikonik dari tempat ini adalah sawo kecik dan mentaok. Tak heran tempat ini begitu sejuk dan memiliki udara yang selalu segar.
Selain itu, dapat dilihat pada beberapa bangunan yang mengelilingi kompleks masih menyisakan bangunan lama dengan ciri khas utama yaitu menggunakan material lokal sebagai bahan baku dalam pembangunannya. Karena lokasi pembangunan kala itu berdekatan dengan bahan baku dan belum ada kendaraan seperti sekarang, hal ini setidaknya dipercaya sebagai langkah rendah emisi, keren ya?
Bergeser sedikit menuju makam dan juga sendang, tempat ini terlihat sangat asri. Sendang disini juga menjadi tempat pengelolaan air di musim kemarau. sedangkan untuk bangunan di kawasan makam juga telah menggunakan material lokal seperti batu andesit maupun bata merah.
Sejenak meninggalkan kompleks masjid, kita bisa berjalan menyusuri gang-gang kecil yang ada di sekitarnya. Kita akan bertemu dengan Rumah Pesik yang merupakan bangunan kuno yang dicat dengan warna hijau dan mempresentasikan bangunan kaum Kalang. Rumah ini telah menerapkan konsep bangunan yang ramah lingkungan dengan adanya ruang terbuka hijau di dalamnya.
Spot berikutnya yang akan dilewati adalah Langgar Dhuwur dengan bentuk arsitektur  yang sangat khas di era Mataram Islam dulu. Terakhir, kita akan diarahkan untuk mengunjungi Between Two Gates yang dulunya merupakan alun-alun Mataram. Kawasan ini merupakan salah satu zona rendah emisi, di dalamnya terdapat larangan untuk menjalankan kendaraan bermesin seperti motor.
Begitulah kisah menarik yang tersembunyi di balik keindahan Kotagede yang tak hanya melulu tentang sejarah dan budaya, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan kesadaran ekowisata. Dengan mengunjungi destinasi ini, kita tidak hanya bisa menyelami sejarah yang kaya, tetapi juga turut menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.Â
Jadi, jangan ragu untuk merencanakan perjalananmu ke Kotagede dan temukan sendiri keajaiban ecotourism yang menunggu untuk dijelajahi! Yuk, jadikan petualanganmu sebagai bentuk kontribusi positif untuk menjaga bumi kita tetap hijau dan lestari. Let's go green and explore Kotagede together.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H