Mohon tunggu...
Ika Tcn
Ika Tcn Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hai, salam kenal. Terimakasih sudah berkunjung. Semoga apa yang saya tulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Trip

Melihat Elemen Dasar Resort pada Salah Satu Penginapan di Yogyakarta

1 Oktober 2019   09:29 Diperbarui: 1 Oktober 2019   10:23 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: agoda.com

Sebenarnya resort itu seperti apa ? Terus bedanya sama hotel apa ya ? Jadi gini, Karena membangun resort seperti membangun daerah, maka harus memperhatikan juga elemen dasar resort. Ada banyak hal yang dilakukan. 

Beberapa diantaranya akan aku bahas disini. Pertama, memperhatikan fasilitas, akomodasi serta furnitur, fixtur dan aksesoris yang harus memenuhi beberapa unsur misalnya estetika. Maksud estetika adalah bagus, atau memiliki keindahan. Estetika juga mempengaruhi kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung. 

Hal ini juga harus di dukung dengan daya tahan misalnya saja bangunan yang di pakai merupakan bangunan tahan gempa, dari situlah pengunjung juga akan merasakan aman. Dan daya tahan tersebut juga harus memperhatikan ketersediaan bahan harus ada, yakni menggunakan bahan yang ada di daerah setempat dengan tetap memperhatikan biaya yang akan dikeluarkan terutama untuk pemeliharaannya. 

Jika semua unsur diperhatikan atau dilaksanakan maka keamananpun akan terjaga. Dalam penggunaan furnitur, resort harus memperhatikan tiga hal yang akan digunakan yaitu tradisional, kontemporer, atau kombinasi.

Elemen dasar berikutnya adalah fasilitas,  makanan dan minuman. Karena resort terdiri dari penginapan, maka makanan dan minuman menjadi salah satu unsur yang harus ada. Resort harus memiliki landscaping yaitu menyajikan pemandangan. 

Recreation activities atau kegiatan rekreasi yang harus ada di resort harus lah mengimbangi kegiatan perkotaan yang tentunya juga didukung dengan fasilitas yang memenuhi kebutuhan pengunjung. Elemen terakhir adalah adanya souvenir shop karena banyak wisatawan datang ingin membawa buah tangan saat hendak pergi meninggalkan tempat.

Selain mengunggulkan kamar yang dijual, fasilitas dan berbagai macam kegiatan di resort harus mampu menarik minat wisatawan supaya berkunjung. Variasi jenis rekreasi menjadi salah satunya. Maka dari itu variasi tersebut harus tetap mengikuti jaman. 

Begitu pula dengan good food, yakni penyediaan berbagai menu makanan dan minuman yang disajikan bukan sekedar enak saat dinikmati saja, melainkan memiliki seni dalam penampilan dan cara mengolahnya.

Kenyamanan dan kebersihan juga menjadi salah satu faktor penting yang ikut menentukan fasilitas di resort dapat dijadikan unggulan. Kenyamanan dan kebersihan harus dilihat dari berbagai sisi semua indera manusia karena kebersihan bukan cuma dilihat. 

Excelent dan pelayanan yang baik sesuai SOP harus mampu menuntut karyawan untuk bersikap sempurna atau serba bisa di depan pengunjung. Karena lokasi menentukan segmen pasar, maka aktivitas yang ada diresort haruslah terorganisasi dengan baik supaya pengunjung juga memberikan ekspektasi yang lebih baik.

Price dan value atau harga akhir harus mampu menjelaskan mengapa kamar itu ada. Karena hal ini mampu membuat nilai lebih pada anggapan pengunjung untuk membeli. Kegiatan di resopt juga memberikan kesempatan banyak orang untuk saling bertemu. Terlebih lagi jika saat ada kegiatan atraksi budaya ataupun sekedar sighseeing. 

Di era saat ini orang yang datang untuk berwisatapun beragam, salah satunya wisatawan yang disabilitas. Maka resort harus siap dan mampu menyediakan fasilitas bebas hambatan dan peralatan yang menunjangnya.

Agar lebih mempermudah penjelasan tentang elemen dasar resort, aku kasih contoh dengan salah satu resort ya. La Luna Resopt Gipsy bisa dimasukkan dalam list penginapan saat berwisata di Yogyakarta.

Meskipun tergolong masih baru dan telah beroperasi kurang lebih selama empat bulan, La Luna patut dilirik karena memberikan sensasi menginap yang unik bertemakan gypsy. Lokasinya berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar km 8, Ngaglik Sleman. 

Mudah ditemukan karena letaknya yang persis disebelah lampu merah. Tema seni gypsy ini diadodsi dari salah satu daerah di Eropa dengan interior yang dipenuhi dengan tampilan bunga yang warna-warni. Konsep tersebut mulai terlihat saat memasuki lobi resort. Penampilan staf bagian front office pun ikut selaras mengenakan seragam motif bunga sekaligus aksesoris lainnya.

La Luna resort gypsy juga memiliki konsep alami. Banyak pohon yang dengan sengaja dibiarkan tumbuh lebat disana. Tiap harinya pun terdengar suara hewan dan gemercik air. Semua kamar yang ada memilki bentuk yang unik, terbuat dari kayu dan dipenuhi pernak-pernik khusus. 

Sesuai dengan trend saat ini, instagramable namun tetap memberikan suasana liburan yang back to nature. Seperti berada di pedesaan dengan udaranya yang segar. Meski hanya memilik kamar yang tidak terlau banyak, setidaknya tersedia beberapa kamar deluxe dan dua kamar family. 

Suasana menjadi lebih tenang dan tidak ramai orang. Karena itulah wisatawan yang akan memesan kamar dianjurkan untuk reservasi dari jauh-jauh hari agar bisa menginap disana. Meskipun terkesan kecil, resort ini juga memiliki fasilitas yang lengkap.

Hadirnya La Luna yang berarti bulan ini menamah jumlah resort yang ada di Yogyakarta. Resort ini memiliki konsep back to nature atau sering disebut kembali ke alam. Konsep ini terlihat dari bangunannya yang hampir semua terbuat dari kayu, terutama pada kamar-kamarnya yang berbentuk mirip dengan rumah panggung. Dilengkapi dengan aksesoris pendukung bertemakan gypsy dengan gambar bunga yang menjadi mayoritasnya. Letaknya yang strategis dan dekat dengan gunung Merapi membuat La Luna menjadi resort yang cocok dengan generasi millenial yang instagramable.

Resort ini menjadi tempat yang pas untuk menghindari rutinitas kerja karena lokasinya yang sejuk. Meskipun tidak begitu tenang karena berada ditepi jalan raya, udaranya masih sejuk karena dipenuhi dengan pepohonan yang tumbuh tinggi dan subur. Suasananya juga menjadi nyaman saat gemercik air dari mini waterfall buatan mengalir dan terdengar hingga kamar. Suara-suara hewan terutama burung pun selalu ada. Meski banyak pepohonan, area resort ini selalu tampak bersih.

Sesuai dengan konsepnya yang bertemakan gypsy, resort ini mampu berkembang sesuai pola hidup generasi yang menggunakannya. Dari situlah La Luna di harapkan mampu merubah pola hidup keseharian saat seseorang liburan. 

Meski baru menjalankan bagian akomodasi, saat ini La Luna juga turut mengembangkan resort ini dari segi makanan minuman dengan membuka restoran yang akan buka diwaktu dekat ini. Karena hanya memiliki kamar yang tidak terlalu banyak, jumlah pengunjung pun dibatasi tiap harinya. Hal ini membuat tempat ini tidak terlalu ramai dan tetap nyaman dikunjungi.

La Luna memiliki akomodasi dengan furnitur yang seragam disetiap kamarnya. mulai dari lemari, rak dan kursi yang terbuat dari kayu berlukiskan tumbuhan terutama bunga. Furnitur-furnitur tersebut juga dapat di pindah atau diatur ulang sesuai keinginan pengunjung. Begitu pula dengan fixture ,salah satunya lampu yang digunakan begitu unik. Meskipun tidak menggunakan pendingin udara, ruangan tetap terasa sejuk. Terlebih lagi setiap kamarnya yang memilik jendela.

Keindahan atau estetika yang dimiliki pada resort ini terletak pada temanya yang mengungsung gypsy. Tema inilah yang sepadan dengan konsepnya yang back to nature. Dari segi keamanan baik, sedangkan kenyamanan belum terlalu banyak dirasakan karena belum maksimal dalam memberikan pelayanan. 

Meski bangunan resort memiliki daya tahan yang mungkin tidak begitu baik, namun La Luna menggunakan atau memperhatikan ketersediaan bahan di daerah setempat. Karena bangunan terbuat dari kayu, sudah pasti harus dilakukan pemeliharaan oleh pihak pengelola agar safety tetap ada. 

Pemakaian furniture di resort ini mengungsung tema tradisional, Sebagian bangunan terbuat dari kayu, kamar-kamar berbentuk rumah panggung dan memilik warna yang kental, hangat serta khas gypsy. 

Begitu pula dengan landscaping yang ada, nyaman dilihat dan dirasakan saat melakukan aktifitas. Di La Luna resort belum adanya souvernir shop karena baru saja beroperasi.

Soal menu makanan dan minaman La Luna bukan sekedar menjual rasa, namun juga penampilan. Terbukti dengan beberapa foto yang diunggah pada media sosialnya, terlihat unik dan sepadan dengan tema atau konsep resort. 

Hal unik lain nya adalah kamar-kamar yang berbentuk rumah panggung, didalamnya nampak sederhana karena menggunakan atap dari bilah bambu yang dianyam, perabotan hampir semua terbuat dari kayu, dan kamar mandi didalam juga diberi konsep terbuka dengan fasilitas tergolong lengkap. 

Kenyamanan dan kebersihan yang selalu terjaga juga menjadi salah satu unggulan di tempat ini. Hal ini berarti menunjukkan bahwa personalized servicenya baik. 

Aktivitas yang terorganisasi dengan baik membuat pengunjung juga merasa nyaman dalam melakukan kegiatannya selama berada di resort ini. Salah satu fasilitas yang dibuka untuk umum juga memberikan kesempatan bagi tamu untuk bertemu dengan banyak orang. La Luna resort menjadi tempat yang layak di kunjungi, terutama saat bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun