assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Di sini saya akan menceritakan proses saya sampai ke pendidikan PPG Daljab tahun 2022. dimulai dari tahun 2015 sampai tahun 2022, saya sudah beberapa kali mengikuti UKG dan Pretest sampai 3 kali, dan di pretest keempat, baru saya lulus, ditahun 2022. dan alhamdulillah dapat panggilan di SIM PKB pada bulan November untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru sampai saat ini, baru sampai di tahap penyelesaian PPl Aksi 2, dan saya mendapatkan LPTK UKSW Salatiga  dan kebetulan kegiatan tersebut bersamaan dengan saya sedang mengikuti CGP Angkatan 6.Â
hal ini adalah suatu anugrah bagi saya , dimana ini merupakan tantangan bagi saya, untuk menyelesaikan pendidikan keduanya dengan baik.Â
adapun identifikasi masalah yang saya ambil untuk PPG adalah, Guru didalam melakukan pembelajaran harus melaksanakan TPACK, ABCD, supaya pembelajaran tidak monoton, dan siswa tertantang untuk melaksanakan pembelajaran Inovatif.Â
adapun identifikasi masalah yang didapat dari jenis permasalahan "pedagogik" , dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Siswa Kecanduan Game Online", dan yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator :
- Siswa kurang fokus di kelas disaat pembelajaran
- Siswa sering bermain hp di jam pembelajaran
Sebab:
- Penggunaan handphone yang tidak tepat guna
- Kurangnya pengawasan orang tua, baik dari segi pemberian uang saku, atau kurangnya interasksi orang tua da anak di rumah
- Karena  guru tidak memanfaatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran
- Model dan metode pembelajaran yang monoton
- Guru tidak mngembangkan RPP dengan benar (copy paste)
Dampak :
- Siswa sering tidur di kelas, karena kurang tidur malam
- Siswa jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
- Siswa tidak mencapai KKM diakhir periode pembelajaran
sedangkan jenis permasalahan "Literasi" dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Rendahnya minat membaca siswa untuk mempelajari materi pembelajaran", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah :
Indikator :
- Siswa jarang berkunjung  ke perpustakaan untuk membaca buku akuntansi
- Siswa sering berkumpul di saung ketika istirahat
- Tidak memanfaatkan pojok baca di kelas
- waktu belajar di sekolah dari pagi sampai sore hari,sehingga menyebabkan siswa tidak ada waktu untuk melakukan obeservasi ke UMKM di lingkungan sekitar
Sebab :
- Buku buku yang ada di perpustakaan kurang menarik
- Tidak ada reward yang diberikan untuk siswa yang sering ke perpustakaan
- Guru tidak mensupport siswa untuk melakukan literasi
Dampak :Â
- Wawasan siswa akan ilmu pengetahuan umum selain materi yang ada di sekolah sangat minim
- Siswa ketinggalan informasi
sedangkan jenis permasalahan "Numerasi" dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Kesulitan belajar siswa pada materi pembelajaran Ekonomi", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator:
- rendahnya nilai rata-rata ulangan harian siswa pada mata pelajaran Ekonomi materi laporan keuangan "Buku Besar" jika dibandingkan dengan mta pelajaran ekonomi lainnya
- Siswa hanya mengcopy paste jawaban teman nya
- Ketidak inginan siswa untuk memulai dan mencoba belajar menggunakan komputer
Sebab:
- kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Ekonomi materi "Laporan Keuangan"
- siswa kurang melakukan observasi ke tempat tempat usaha
- siswa kurang menguasai komputer dalam bentuk microsoft excel
- guru tidak mewajibkan pemakaian aplikasi keuangan yang ada
Dampak :
- Siswa tidak mampu membuat laporan keuangan secara lengkap
- Ketidak siapan siswa memasuki dunia kerja dalam bidang akuntansi
sedangkan jenis permasalahan "kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di kelas berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi guru" dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Kesulitan belajar siswa termasuk pada siswa berkebutuhan khusus adalah mengenal "nilai mata uang" ketika melakukan transaksi keuangan", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator :
- Siswa tidak mengenal nilai mata uang
- Siswa belum paham fungsi mata uang
Sebab :
- Karena siswa memiliki kekurangan penglihatan
- Karena siswa memiliki keterbelakangan mental
Dampak :
- Sering tertipu disaat melakukan transaksi jual beli di toko
- Siswa kesulitan membedakan nilai dan fungsi mata uang
sedangkan jenis permasalahan "membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa" dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Sulitnya menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua , terutama masalah pendisiplinan siswa", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator:
- Siswa sering terlambat datang ke sekolah
- Siswa sering tidak hadir ke sekolah
- Komunikasi Orang tua dan guru sulit terjalin
Sebab :
- Terjadi karena kurangnya kerjasama dan  motivasi dari orangtua
- Faktor ekonomi orangtua / pengaruh lingkungan, sehingga menyebabkan siswa harus bekerja, dan tidak hadir ke sekolah
- Terjadi karena, sekolah bukan menjadi keinginannya
- Orang tua meyerahkan pendidikan    ke sekolah sehingga di rumah kurang adanya perhatian
Dampak:
- Siswa tidak mendapat dukungan sepenuhnya untuk sekolah dari orang tuanya.
- Siswa menjadi tidak disiplin untuk menerapkan budaya positif yang ada di sekolah
- Siswa tidak termotivasi dari dalam dirinya untukmeraih cita cita
sedangkan jenis permasalahan "pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik materi dan siswa." dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Pembelajaran Ekonomi materi "Sistem pembayaran dan Alat pembayaran " dengan model  pembelajaran "Problem Based Learning", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator:
- Siswa belum mampu menganalisis dampak pengangguran yang terjadi di Indonesia saat ini
- Siswa belum bisa membedakan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja dan penangguran
- Siswa belum paham upaya  upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
Sebab:
- Kurangnya siswa berliterasi, baik melalui media televisi ataupun internet
- Kurangnya pengetahuan siswa fungsi dari dinas tenaga kerja
Dampak :
- Siswa tidak mendapatkan inforormasi penting tentang diklat diklat yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga kerja yang berhubungan dengan skil yang mereka minati
- Siswa setelah tamat sekolah, hanya bisa menjadi tenaga kerja tidak terdidik saja, seperti menjadi supir, tukang dodos sawit dll
- Siswa tidak tau kemampuan yang dia miliki sesuai dengan karakteristiknya
sedangkan jenis permasalahan "Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS." dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Hubungan literasi dan numerasi pada materi pembelajaran "Akuntansi Perusahaan Dagang", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator :
- Memberi peluang kepada siswa pada kemampuan peningkatan literasi numerasi , untuk mengetahui UMK di seluruh kabupaten Kota yang ada di Provinsi Riau
- Siswa sulit mendapat data langsung
- Kemampuan yang dimiliki siswa dalam menganalisa masih rendah dikarenakan siswa tidak terbiasa menganalisis dan tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas.
- Siswa belum memahami perintah soal HOTS yang diberikan
Sebab :
- Data langsung sulit didapat karena jarak masing-masing kabupaten/Kota yang ada di provini Riau berjauhan.
- Kemampuan menganalisa yang dimiliki siswa masih rendah dikarenakan siswa tidak terbiasa menganalisis dan tidak memperhatikan saat guru mengajar di kelas.
- Masih minimnya tingkat pemahaman guru terkait materi Literasi numerasi Advanced material, miskonsepsi, HOTS.
Dampak :Â
- Siswa hanya mengetahui data saja melalui penggunaan IT, tidak langsung wawancara dengan narasumber dari daerah asal
- Siswa menjadi miskonsepsi dengan sistem upah yang ada di daerah masing masing
- Kurangnya pelatihan guru dalam penyusunan soal untuk materi HOTS
sedangkan jenis permasalahan "pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran" dengan masalah yang diidentifikasi adalah "Pemanfaatan tehnologi untuk pembuatan mind map  "Sistem Informasi Akuntansi" dengan aplikasi canva", yang didapat dari analisis Identifikasi Masalah adalah:
Indikator :
- Menyalurkan bakat siswa di bidang menggambar dengan membuat mind map di aplikasi canva
- Tidak semua siswa yang bisa menggunakan aplikasi canva
- Pemanfaatan handphone untuk hal hal positif, karena selama ini siswa sering menyalahgunakan untuk bermain game, tiktok dan lain lain
- Membuat gambar sesuai selera mereka.
Sebab:
- Mengurangi penggunaan kertas ataupun karton. Yang bisa menjadi limbah karena sering terbuang buang dan belum sempat dipublikasikan ke khalayak ramai.
- Karena dengan Mind map "SIM"  yang menarik, akan  membuat ketertarikan siswa akan materi yang diberikan
Dampak:
- Karya yang dihasilkan menjadi tidak maksimal, karena tidak ada guru pendamping
- Siswa takut mencoba, karena mereka takut dinilai gagal, jika hasilnya tidak seperti yang diharapkan
semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H