Kepada fajar yang menggantikan hangat peluknya
Kepada siang yang mengisyaratkan cerah senyumnya
Kepada petang yang memerintah anak itik pulang ke kandangnya
Bisikkan: aku kangen dia.
Untuk setiap rintik cerminan peluhnya
Untuk setiap karang gambaran tegarnya
Untuk setiap petir refleksi emosinya
Untuk setiap sutra bayangan lembutnya
Untuk sebuah jagat besar kasihnya
Katakan: aku memang kangen dia.
Demi yang menguasai langit
Demi yang mencipta bumi
Demi yang mengukir matahari
Teriakkan: aku sungguh kangen dia.
dan, Demi Tuhan Mama!
Aku begitu merindukan engkau di sisiku saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H