Bagaimanapun seorang KOL harus dikenal sebagai ahli dalam niche atau bidang kerja tertentu. Mereka memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman yang luas dalam area tersebut dan diakui sebagai ahli dalam bidang mereka.
KOL juga harus memiliki kredibilitas yang tinggi dalam komunitas mereka karena pengetahuan dan pengalaman mereka. Mereka sering dianggap sebagai sumber informasi terpercaya. Pengikut mereka mengikuti mereka karena pengetahuan dan pengalaman mereka.
KOL harus  berorientasi pada edukasi dan informasi. Mereka membantu dalam menyebarkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang kerja-kerja pemerintahan.
Maka jika terjadi kasus Rizki di atas, sangat mungkin Kepala Dispora atau Ketua KONI Banten segera ambil peran dengan menyampaikan mekanisme pemberian dana yang diakui telah diterima Rizki saat keberangkatan ke Olimpiade Paris. Dari mana asal uang itu, bagaimana mekanisme pemberiannya. Selanjutnya terkait alokasi uang penghargaan bisa disampaikan detil oleh Kepala Dispora atau Kepala BPKAD sehingga Rizki juga masyarakat luas memahami bagaimana alur penganggaran di pemerintahan.
Namun terkait statement Rizki, harus juga ada yang menelaah dari sisi lain. Bahwa Rizki tidak melulu bicara 'uang'. Dia menginginkan pengakuan, bimbingan, atau lebih tepatnyanya concern dari pemerintah daerah sejak pembinaan hingga evaluasi. Terkait hal ini perlu dicounter oleh seorang ahli komunikasi atau  ahli di bidang pendidikan.
Mengakui bahwa pemerintah daerah selama ini agak abai rasanya bukan sesuatu yang tabu. Disertai ucapan terimakasih kepada Rizky karena telah turut 'membangunkan' pemerintah daerah dan berjanji di kemudian hari akan lebih concern dalam bidang ini sambil memastikan teralokasikannya anggaran yang memadai di bidang keolahragaan.
Walaupun pernyataan pengakuan tersebut sudah dapat dipastikan akan memicu komentar beragam dari netizen, maka saat itulah pemerintah perlu 'tebal telinga'. Tidak baper, memonitor setiap komentar, sambil segera memperbaiki diri pastinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H