Selanjutnya, tentunya hasil dari monitoring media ini bermanfaat untuk merencanakan langkah di masa mendatang dengan menggunakan data yang disediakan.
Mengapa butuh vendor?
Seperti telah menjadi pengetahuan umum, kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) di pemerintahan relatif tidak setara, pun sebarannya tidak merata. Sehingga SDM dengan skill tertetnu bisa jadi ditempatkan di bidang tugas yang tidak sesuai kompetensinya. Memantau berita dengan arus informasi yang cepat tentu sulit untuk dilakukan jika tidak oleh orang yang memahami substansi, serta tidak pula diidukung oleh teknologi yang memadai. Sementara vendor dengan spesifikasi khusus media monitoring lazim didukung dengan teknologi Artificial Inteligence (AI), sehingga mampu menyampaikan hasil penelusuran dalam bentuk infografis. Tentunya hal ini memudahkan pemerintah dalam memantau arus informasi yang beredar cepat melalui media cetak maupuan daring.
Fitur apa saja yang ditawarkan oleh vendor monitoring media?
Rata-rata vendor menyediakan fitur berupa Analisa Sentimen Media Massa dan Media Sosial yang dapat digunakan untuk melihat apakah pemberitaan yang bernada negatif, misalnya, cenderung keliru atau tidak. Jika terdapat kekeliruan dari pemberitaan yang beredar, maka hal tersebut dapat dijadikan acuan untuk meluruskan kekeliruan yang ada antara lain melalui klarifikasi atau hak jawab. Biasanya disediakan pula hasil monitoring Top Isu/Sebaran Isu untuk mengetahui isu apa yang saat ini yang mengemuka atau percakapan apa yang sedang menjadi atensi netizen di media massa terkait kinerja instansi pemerintah.
Disediakan pula fitur Top Redaksi untuk melihat sejumlah redaksi media massa yang banyak memberitakan terkait isu yang ingin dicari tahu. Melalui fitur ini juga dapat diketahui perbandingan jumlah pemberitaan bernada positif, negatif maupun netral dari suatu portal berita.
Fitur yang tak kalah penting dan biasanya paling sering ditanyakan pimpinan daerah yang akan maju pada pilkada adalah Top Person. Melalui fitur ini dapat dilihat sentimen yang tertuju pada tokoh tersebut, dalam hal ini kepala daerah  dan melihat seperti apa pemberitaan mengenai tokoh tersebut berkaitan dengan isu yang ingin diketahui. Hal tersebut bisa dijadikan acuan untuk bahan evaluai secara menyeluruh bagi pemerintah.
Selanjutnya, untuk mengukur seberapa besar sebuah isu beredar di media dapat dilihat menggunakan fitur Trending Keyword & Hashtag, atau kata kunci yang paling banyak dipilih dalam pemberitaan menggunakan media monitoring.
Lalu bagaimana media monitoring bekerja?. Vendor biasanya bekerja dengan cara melihat mention yang dilakukan media massa baik cetak, online siaran TV, radio, dan seluruh platform media sosial. Setelah itu seluruh platform di atas dipantau secara sistem, semisal media intelligence. Maka tak heran hasil monitoring bisa didapat dengan cepat dan relatif akurat.
Dengan fitur yang makin canggih, dan kemampuan menjawab kebutuhan yang makin mumpuni yang bisa disediakan pada aktivitas monitoring media, pertanyaan selanjutnya adalah: sejauhmana institusi pemerintah memandang penting citra lembaga?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H