Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - Communicating Life

pelayan masyarakat selama lebih dari 20 tahun and keep counting, belajar ilmu komunikasi sejak lahir.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Memahami Statement "Jika Perlu Saya akan Menari agar Masyarakat Bahagia" yang Dilontarkan Pj Gubernur Banten saat Tanggapi Hasil Survey BPS

15 Mei 2024   10:59 Diperbarui: 15 Mei 2024   11:09 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berita bernada sama kemudian berseliweran di jagat maya, dengan judul yang ditulis besar-besar fokus pada diksi "...jika perlu saya harus menari, saya akan menari..."dan seterusnya. Hal ini menimbulkan beragam reaksi, namun jika diamati, beragam respon tersebut terutama yang negatif, adalah, bersumber dari tidak utuhnya media mengutip pernyataan Pj Gubernur Banten, di'sempurna'kan dengan tidak komprehensifnya perilaku membaca netizen. Sehingga hal ini berdampak pada anggapan bahwa PJ Gubernur Banten hanya akan 'menari' untuk membuat masyarakat Banten bahagia.

Padahal, dalam lanjutan pernyataannya saat ditanya awak media Pj.Gubernur Banten juga menyatakan bahwa hal-hal yang menjadi pendapat publik terus kita giatkan, karena pada dasarnya kebahagiaan itu relevan dengan kesejahteraan. Ini berarti, jika dijabarkan lebih jauh, Pemerintah Provinsi Banten tentu saja akan menjadikan hasil survey tersebut sebagai bahan dalam perencanaan pembangunan terutama dari sisi bagaimana caranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memang menjadi tugas fungsi pemerintah.

Di sisi lain masyarakat juga harus tahu indikator apa saja yang dipakai oleh BPS saat melakukan survey tersebut. BPS menggunakan SPTK atau Survei Tingkat Pengukuran Kebahagiaan sejak tahun 2014 untuk melakukan pengukuran indeks kebahagiaan.

SPTK digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kebahagiaan sebagai sebuah ukuran subjektif terhadap kondisi objektif berbagai domain kehidupan manusia.

Survei tersebut dilakukan setiap tiga tahun sekali dan hingga saat ini sudah dilakukan sebanyak tiga kali. SPTK terakhir telah berhasil dilakukan pada tahun 2021 yang lalu.

Saat itu, SPTK berhasil mengumpulkan sebanyak 74.684 responden yang dilaksanakan serentak di 34 provinsi di Indonesia pada 1-27 Agustus 2021.

BPS menyasar koresponden rumah tangga terutama kepala rumah tangga beserta pasangannya. Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan kuesioner terstruktur dan alat bantu.

Berdasarkan survei tersebut, didapatkan hasil bahwa tingkat kebahagiaan meningkat sebesar 0,80 menjadi 71,49 di tahun 2021. Sedangkan capaian dimensi indeks kebahagiaan adalah kepuasan hidup sebesar 75,16, makna hidup sebesar 73,12, dan perasaan sebesar 65,61.

Mengutip situs resmi BPS, terdapat tiga dimensi indikator utama dalam indeks kebahagiaan, yaitu:

1. Kepuasan Hidup (Life Satisfaction)

Dimensi kepuasan hidup memiliki bobot sebesar 34,80%. Dimensi tersebut kemudian diperinci lagi menjadi 10 indikator, yaitu:

  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Pekerjaan
  • Pendapatan rumah tangga
  • Keharmonisan keluarga
  • Ketersediaan waktu luang
  • Hubungan sosial
  • Kondisi rumah dan aset
  • Keadaan lingkungan
  • Kondisi keamanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun