Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - Communicating Life

pelayan masyarakat selama lebih dari 20 tahun and keep counting, belajar ilmu komunikasi sejak lahir.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Generasi Strawberry, Mental Health, dan Galaunya Orang Tua

27 Oktober 2023   09:17 Diperbarui: 27 Oktober 2023   10:08 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mental generasi strawberry rupanya diperparah oleh pandemi yang terjadi 2 (dua) tahun terakhir. Survei terbaru dari Very Well Mind mengatakan Gen Z merupakan kelompok usia yang secara kejiwaan paling terpengaruh.

Gen Z, sebutan untuk mereka yang lahir di tahun 1995-2010, lebih sering merasa stres dan frustasi dibandingkan orangtunya.

Sekitar 62 persen mengaku mengalami stres sedang hingga berat dalam 30 hari terakhir. Ini berbeda dengan generasi X (53 persen) dan baby boomer (35 persen) pada periode yang sama.

Kesehatan mental, seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Kesehatan mental ini dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Nah, orang tua, apa jadinya jika kita tak punya cukup pengetahuan tentang hal ini?. Saat anak ingin bercerita tentang kejadian yang menimpa dirinya di sekolah kita lebih sibuk dengan gadget kita?. Saat anak mulai menunjukkan gejala penyakit mental yakni lebih mudah marah, sering merasa frustrasi, lebih sering bertengkar, cenderung kasar, kita malah memarahi mereka dan menganggap mereka sekadar 'lagi nakal'?

Lalu kita piikir dengan mencukupi segala kebutuhannya, anak-anak kita akan bahagia?. Berlama-lama dengan gadget kita anggap normal, lebih memilih mengurung diri di kamar kita anggap lebih aman, segan membicarakan persoalan pribadi kita anggap mereka tak punya masalah.

Kekeliruan orangtua berikutnya menurut Rhenald Kasali adalah setting unrealistic expectation. Orangtua sering menyebut anaknya princess, prince, anak paling hebat dan lain sebagainya. Padahal dalam kenyataannya nanti dalam kehidupan, anak-anak ini akan menghadapi situasi lebih besar dan lebih sulit daripada lingkungan amannya di rumah dimana akan ada orang-orang yang lebih hebat dan pandai dari diri mereka. Akibatnya anak-anak ini kemudian akan lebih mudah kecewa dan lebih mudah tersinggung karena perbedaan kondisi di dalam dan di luar rumah.

Kita paham bahwa tantangan ke depan akan makin kompleks dan juga berat, namun rasa optimisme akan mampu membawa kita untuk terus berjalan ke depan. Insyaallah anak muda pasti bisa. Mulai sekarang yuk perbaiki cara kita memperlakukan anak remaja kita, dengan menunjukkan cinta, kasih sayang, dan perhatian, tunjukkan bahwa kita tertarik dengan apa yang terjadi dalam kehidupan mereka, pujilah upaya anak dan hargai ide dan pendapat mereka.

Penting juga untuk orang tua tahu apakah anak-anak kita memiliki  kesehatan mental yang baik, perhatikan ciri-cirinya antara lain; merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup; bangkit kembali dari kekesalan dan kekecewaan; memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman, bisa bersantai dan tidur nyenyak serta merasa nyaman di komunitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun