Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Lainnya - Communicating Life

pelayan masyarakat selama lebih dari 20 tahun and keep counting, belajar ilmu komunikasi sejak lahir.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Gen Z dan Milenials Pilih Siapa Pemilu Nanti?

26 Oktober 2023   11:59 Diperbarui: 26 Oktober 2023   12:23 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengutip hasil riset CSIS, pergeseran tersebut diasumsikan terjadi karena meningkatnya ketertarikan anak muda terhadap isu-isu korupsi dan kebutuhan untuk mengedepankan agenda-agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi ke depan.


Masuk ke variabel kompetensi calon presiden di 2024, hasil survei CSIS menyatakan ada tiga yang menjadi perhatian generasi muda. Di antaranya mampu membuat perubahan (28,7 persen), bisa memimpin saat krisis (21 persen) dan inovatif dalam menerbitkan kebijakan (14,8 persen).

Generasi muda mengikuti perkembangan di dalam dan luar negeri. Mereka tahu bahwa krisis bisa saja terjadi di masa depan, sehingga menganggap presiden berikutnya harus punya tiga kompetensi tadi.

Faktor inovasi dan kepemimpinan di saat krisis dipandang perlu dalam kepemimpinan ke depan. Apalagi tantangan di tingkat domestik dan global ke depan diperkirakan akan menantang dan membutuhkan pemimpin yang cepat mengambil keputusan, demikian mengutip hasil riset CSIS.

Kompetensi retorika atau komunikasi publik menjadi tidak penting. Hanya 0,3 persen dalam survei yang dilakukan CSIS. Kemampuan membuat kebijakan populis pun tidak diminati generasi muda dalam mencari calon presiden.

Apa Saluran Utama Info Politik Anak Muda?

Beberapa hari lalu saya sempatkan berbincang melalui sambungan telepon dengan anak Gen Z saya yang sedang menimba ilmu di Kota Jogja. "14 Februari Kamu mau nyoblos di Jogja atau di Serang, Ka?", tanyaku, mengingat ini akan jadi kali pertama dalam hidupnya pergi ke TPS untuk menunaikan hak politiknya sebagai rakyat. "Kalau kamu mau nyoblos di Jogja, berarti harus diurus permohonan pindah tempat nyoblosnya", kata Bapaknya melanjutkan. Jawaban dia agak mengejutkan: "Kayaknya ga akan nyoblos, Ma. Semua pasangan calon tidak ada yang punya rekam jejak bersih. Lagipula, teman-teman Kaka di sini seringnya diskusi tentang apakah pemilu masih cocok dipakai sebagai sarana memilih pemimpin negara", jawabnya panjang lebar.

Ini agak berbeda dengan beberapa literatur yang saya baca yang menyatakan bahwa tingkat ketertarikan generasi muda untuk mencoblos di pemilu cenderung tinggi. Kabarnya justru mereka ingin menggunakan hak suaranya. Namun, temuan berikut agak terkonfirmasi bahwa tak sedikit yang masih minim informasi mengenai pelaksanaan Pemilu 2024. Bahkan, menurut survei Indopol, generasi muda sebenarnya tidak terlalu antusias inisiatif mencari informasi politik terbaru.

Menurut survey Indopol,  generasi muda saat menerima link berita, hanya 10,63 persen yang membaca hingga tuntas. Kemudian ada 13,78 persen yang sekadar membaca judul dan cuma 3,94 persen yang mencari sumber pembanding. Survei Indopol ini dilakukan dengan melibatkan 1.230 responden berusia 17 tahun ke atas di 34 provinsi. Hasil survei dirilis pada Desember 2021 lalu.

"Kamu harus aktif cari informasi tentang pemilu ini Ka", saya melanjutkan pembicaraan. "Termasuk untuk mencari rekam jejak calon-calon. Cari sumber literasi yang paling objektif, kosongkan 'gelas'mu. Jangan terpengaruh dengan framing dan agenda setting pihak-pihak tertentu", ujarku. "Jangan golput, karena hak suaramu akan direbut oleh orang-orang jahat yang mungkin tak pernah ingin bangsa kita lebih baik", sambungku.

Vania Dwi Thalita Arizon (20) mahasiswa asal Riau yang kuliah di Yogyakarta seperti yang saya kutip dari CNN Indonesia, mengakui bahwa inisiatifnya minim untuk mencari tahu kebaruan informasi tentang politik. "Sebagian besar pendorong saya untuk membaca politik adalah untuk kepentingan organisasi, dan sebagian lainnya karena kebetulan muncul di beranda sosial media saya dan sedang viral," ucap Vania. Dia mengaku sering mengakses informasi politik dari Quora. Soal jumlah peserta pemilu, tanggal pencoblosan dan surat suara, Vania sudah mengetahui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun