Mohon tunggu...
IKA PRAWESTI ANDINI
IKA PRAWESTI ANDINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa S1 Psikologi di Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Merawat Kesehatan Mental bagi Mahasiswa

31 Oktober 2022   19:31 Diperbarui: 31 Oktober 2022   19:43 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala dan tanda apabila kita sedang mengalami stres

Orang yang mengalami stres biasanya akan sulit untuk berkonsentrasi sehingga membuatnya tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik,

Apa hubungan kesehatan mental pada mahasiswa dan seberapa pentingkah kesehatan mental tersebut?

Pada masa transisi masa remaja menuju ke masa dewasa awal, banyak sekali permasalahan umum yang mereka hadapi. Misalnya masalah pertemanan, masalah percintaan, masalah ekonomi, dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, mahasiswa sangat memerlukan mental yang sehat. Apabila kesehatan mentalnya terganggu maka hal tersebut dapat mempengaruhi perkuliahannya. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa salah satu penyebab mahasiswa mengalami gangguan mental adalah karena stres yang berlebih. 

Apabila masalah stres ini tidak cepat ditangani maka akan menimbulkan masalah baru, seperti depresi. Tidak sedikit mahasiswa yang merasa stres karena tugas yang diberikan oleh dosen. Hal ini terjadi karena mereka belum bisa memanajemen waktu dengan baik, dan juga karena pergaulan dan metode belajar yang jauh berbeda dari masa sekolah sebelumnya.

Banyak mahasiswa yang melupakan kesehatan mentalnya karena mereka hanya fokus pada tugas, organisasi, dan juga tuntutan yang ia dapatkan dari lingkungan sosialnya.

Tidak hanya terjadi pada mahasiswa baru, mahasiswa lama juga dapat merasakan dampaknya, terutama bagi mereka yang banyak bergabung dengan organisasi. Terlalu sibuk dengan organisasi, membuat mereka banyak mengorbankan waktu kuliah sehingga menyebabkan mereka harus mengulang banyak mata kuliah. 

Ada banyak sekali kasus bunuh diri yang terjadi pada mahasiswa. Misalnya kasus yang terjadi belum lama ini, yaitu kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada bermana Tegar Sinar Ramadhan mahasiswa program studi S1 Ilmu Komunikasi. 

Tegar diduga mengalami depresi sehingga melakukan aksi bunuh diri. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya surat keterangan psikolog dari Rumah Sakit JIH Seleman di dalam tasnya. Tidak hanya itu, ternyata banyak mahasiswa yang mengalami depresi karena kesulitan dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini membuat mahasiswa merasa sangat tertekan, karena kesulitan mencari jalan keluar dari permasalahannya sehingga membuat mereka mengambil keputusan untuk bunuh diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun