Salah satu tugas tridharma dosen adalah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar melalui penelitian, pelatihan, atau program-program sosial. Dengan melaksanakan kegiatan PKM, dosen diharapkan dapat menjembatani antara ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan kebutuhan masyarakat secara nyata. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga dapat menjadi wahana untuk memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan lingkungan sekitarnya.
Melalui program pendanaan kebijakan Fakultas Teknik, dosen S1 Teknik Mesin Unesa melaksanakan PKM dengan judul "Mesin Penyaring Ampas Tahu Otomatis Dalam Meningkatkan Kualitas Produk Umkm Tahu Di Gresik." dengan ketua tim Ika Nurjannah, S.Pd., M.T., beserta anggota Handini Novita Sari, S.Pd., M.T., Agung Prijo Budijono, S.T., M.T., Dr. Mohammad Effendy, S.T., M.T., dan Tri Hartutuk Ningsih, S.T., M.T. di UMKM 5758 desa Gedong Kedo’an Dukun Gresik. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM Tahu 5758 milik pak Abdullah Rojih tahu di Gresik dalam meningkatkan kualitas produk mereka melalui penggunaan mesin penyaring ampas tahu otomatis. Proses pembuatan tahu terdiri dari banyak tahapan, salah satunya adalah pada tahap penyaringan ampas tahu. Fokus pengabdian tim Teknik Mesin FT Unesa pada UMKM “Tahu 5758” adalah pada permasalahan proses penyaringan ampas tahu yang dilakukan secara konvensional menggunakan alat sederhana, sehingga membutuhkan waktu yang lama (4 kg/30 menit), hasil saringan yang kurang halus serta tahu yang kurang higienis.
Menurut pak Abdullah Rojih, UMKM 5758 miliknya telah berdiri sejak tahun 2016 yang awalnya dikerjakan sendiri dan 1 karyawan, saat ini berkembang hingga memiliki 4 karyawan. proses produksi tahu di UMKM Tahu 5758 dilakukan 7 hari dalam seminggu, dimulai dari pukul 07.00-16.00 WIB, dengan rincian 2 karyawan beserta pemilik usaha di bagian produksi (3 orang produksi) dan 2 karyawan bertugas menjual hasil produk dipasar dan melayani pembeli yang datang langsung ke lokasi pabrik tahu.
Eksistensi UMKM Tahu 5758 ini cukup bagus, karena dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan kegiatan perekonomian bagi warga masyarakat di sekitarnya. Terbukti ada 4 warga masyarakat di sekitar yang menjadi karyawan dan menggantungkan hidupnya pada UMKM tahu ini. Selain itu diketahui ada lebih dari 10 distributor yang turut menjual produk tahu ke beberapa desa dan pasar di sekitar.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM Tahu adalah masalah rendahnya kualitas dan kuantitas produksi dan kondisi manajemen usaha yang masih lemah (belum dikelola dengan baik). Berdasarkan analisis hasil observasi oleh Tim Pengusul Program PKM dan diskusi dengan UMKM Tahu, ditemukan dan disepakati bahwa permasalahan prioritas yang harus segera diselesaikan adalah redahnya kualitas dan kuantitas serta lemahnya manajemen usaha pada UMKM Mitra, khususnya manajemen produksi dan manajemen keuangan. Berdasarkan analisis pada aspek produksi, ditemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pada UMKM mitra adalah pada proses penyaringan sari kedelai.
Proses penyaringan sari kedelai yang dilakukan dengan cara tradisonal dengan menggunakan filter kain yang diikatkan pada besi dan di gerakkan secara manual tidak efektif dan tidak efisien dari segi waktu, tenaga, kualitas produk dan biaya. Hal ini merupakan permasalahan yang harus segera dicarikan solusinya, agar UMKM mitra ini dapat dapat memenuhi permintaan pasar dengan kualitas yang baik.
Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi untuk menciptakan suatu mesin penyaring ootomatis dalam proses pembuatan tahu yang dapat bekerja secara efektif dan efisien, baik dari sisi waktu, tenaga dan biaya, serta dapat memberikan nilai tambah (added value), sehingga kualitas dan kuantitas (kualitas dan kuantitas) produksi tahu dapat ditingkatkan dengan tenaga yang lebih ringan dan biaya yang lebih murah yang mana hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteran pengusaha maupun karyawan. Dengan melakukan kerja sama antara Tim pengusul program PKM dengan UMKM mitra, diyakini bahwa permasalahan rendahnya kualitas dan kuantitas produksi tahu yang dihadapi UMKM mitra tersebut dapat diatasi.
Tujuan pelaksanaan pengabdian adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi UMKM tahu melalui penerapan mesin penyaring ampas tahu otomatis. Dengan adanya mesin penyaring ampas tahu otomatis, diharapkan proses penyaringan ampas tahu dapat dilakukan dengan lebih efisien dan higienis. Tim ini juga memberikan pelatihan kepada pak Abdullah Rojih dan timnya dalam pengoperasian mesin tersebut, sehingga mereka dapat memaksimalkan penggunaan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas produk tahu mereka. Dengan demikian, diharapkan UMKM Tahu 5758 dapat bersaing dengan produk tahu lainnya di pasaran dan meningkatkan penjualan mereka. Dengan pemberian teknologi mesin penyaring ampas tahu otomatis ini, diketahui proses penyaringan ampas tahu 6 kali lebih cepat dan akurat, serta menghasilkan produk yang lebih higienis dan berkualitas. Hal ini akan membantu meningkatkan daya saing produk tahu Gresik di pasaran. Kedepannya, Abdullah Rojih berencana untuk terus mengembangkan teknologi mesin tersebut agar dapat mempercepat proses produksi tahu secara keseluruhan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan UMKM Tahu 5758 dapat menarik minat konsumen lebih banyak lagi dan meningkatkan reputasi mereka di pasar lokal maupun nasional. Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, diharapkan industri tahu di Gresik dapat semakin maju dan bersaing dengan produk-produk tahu dari daerah lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H