Sebagai anak generasi MZ, pada usia ini kita sedang aktif-aktifnya. Ada yang sudah bekerja, ada yang mungkin masih kuliah, dan sebagainya. Tak terkecuali bagi aku, yang sehari-hari sibuk bekerja, tapi juga aktif melakukan kegiatan lainnya. Sambil bekerja, aku aktif menulis di situs membaca dan menulis fiksi. Selain untuk menyalurkan hobi membaca dan menulisku, di sana aku juga bekerja paruh waktu. Benar sekali, di sana tulisan yang kita terbitkan bisa menghasilkan upah, lho. Tidak tanggung-tanggung, bayaran yang akan diterima pun dalam dollar, bukan rupiah. Maka dari itu, selain aktif bekerja di pagi hari, aku juga meluangkan waktu malamku untuk aktif menulis di situs tersebut.
Dalam menulis fiksi tentunya kita butuh ide dan mood yang baik agar dapat tercipta adegan sesuai dengan yang kita bayangkan. Tak jarang dalam menulis kita menghabiskan banyak waktu untuk duduk di depan laptop sambil memikirkan adegan demi adegan yang akan kita tulis. Untuk aku sendiri yang lebih suka duduk sambil memangku laptop di atas kaki, duduk diam sambil mengetik seperti itu untuk waktu berjam-jam sering membuat pegal. Di samping itu, aku juga sering begadang, jadi setiap bangun pagi badanku terasa sakit semua.
Aku pun mencoba untuk tidak terlalu memaksakan diri mengetik sampai larut malam agar bisa tidur lebih awal, tapi ternyata saat bangun pun aku tetap merasa pegal-pegal. Kondisi badanku ini membuatku tidak semangat dalam bekerja di pagi hari. Pekerjaanku pun jadi terganggu karena rasa pegal yang tak kunjung pergi.
Temanku yang tahu soal keluhanku justru menakut-nakutiku dan bilang kalau itu merupakan gejala radang sendi. Aku yang takut dan khawatir pun akhirnya mencoba mencari tahu. Dari apa yang kubaca, radang sendi biasanya ditandai dengan adanya sendi yang bengkak, merah, terasa panas saat dipegang, dan timbul nyeri dan paling sering dirasakan pada sendi jari-jari tangan. Sedangkan yang aku alami ini lebih ke gejala pegal linu karena penyebab terjadinya adalah kurang tidur, stres, terlalu banyak mengetik, atau menulis terlalu cepat.
Kalau kubaca-baca, ternyata pegal linu ini tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan bagi aktivitas harian kita, tapi juga tidak boleh dianggap remeh, lho. Pegal linu yang sering berulang dalam jangka waktu yang lama dapat menandakan kondisi yang lebih serius, seperti kanker tulang, gangguan hormon, atau penyakit sistemik lainnya. Maka dari itu, aku pun buru-buru mencari solusi untuk keluhan yang aku alami.
Teman-temanku menyarankan untuk minum obat ini-itu, tapi jujur aku justru takut akan jadi ketergantungan. Lagi pula, aku tidak mau sedikit-sedikit minum obat karena terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri berbahan kimia dapat membahayakan tubuh. Kalau bisa aku ingin mencoba cara alami saja. Akhirnya aku pun berselancar di sosial media sambil mencari informasi. Nah, tepat sekali aku menemukan produk bernama Etawalin.
Etawalin adalah susu kambing etawa yang dikombinasikan dengan berbagai rempah-rempah seperti, kayu manis, jahe, temulawak, daun salam dan sereh. Dari yang kubaca susu etawa kaya akan kalsium, bahkan lebih baik daripada susu sapi. Jahe sendiri memiliki kandungan antinflamasi yang dapat meredakan peradangan. Kayu manis dan temulawak juga memiliki kandungan yang dapat mencegah pembentukan senyawa pemicu terjadinya peradangan pada tubuh.
Dari penjelasan produknya aku pun tertarik mencoba karena selain bahannya alami, kandungan di dalamnya pun kaya akan manfaat yang tentunya baik bagi tulang dan sendi. Jadi, selain ingin menghilangkan pegal linu, aku bisa sekaligus menjaga kepadatan tulang dan kesehatan sendiku, apalagi susu ini dapat dikonsumsi jangka panjang. Hitung-hitung investasi di hari tua juga sih.
Setelah mengonsumsi produk ini selama seminggu dan diimbangi dengan pola hidup yang lebih sehat seperti makan makanan bergizi, rajin olahraga, dan istirahat cukup, aku pun mulai merasakan manfaatnya. Setiap bangun tidur badanku terasa lebih segar dan aku sudah tidak merasa pegal-pegal lagi. Ternyata memang benar menjaga kesehatan tubuh itu sangat penting, ya. Mulai sekarang, walaupun aku sudah tidak punya keluhan pegal linu lagi aku akan terus menjalankan pola hidup sehat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H