Aku itu suka banget sama K-pop. Awalnya aku bisa suka sama boyband dan girlband Korea itu salah satunya karena aku hobi menari dan menyanyi. Kalau untuk suara, aku tidak cukup bagus, memang karena itu sekadar hobi dan tidak pernah ikut kursus atau sebagainya. Hanya bermodalkan berani bernyanyi mengikuti nada dan tidak fals-fals banget sih.Â
Kalau untuk menari, aku akui aku cukup andal karena sering terpilih untuk mengikuti pertunjukan di sekolah, jadi aku cukup percaya diri. Sayangnya, semakin bertambah usia aku semakin jarang menggeluti bidang menari yang sangat kusukai. Selain karena sudah sibuk dengan pekerjaan, sepertinya tubuhku juga mulai kaku karena sudah lama tidak digerakkan untuk menari.
Suatu hari aku pergi ke acara K-pop yang diadakan di salah satu mall bersama teman-teman. Kami datang ke sana untuk melihat-lihat stand dari grup idola kami masing-masing dan melihat cover dance. Di acara tersebut juga ada game dan random play dance.Â
Saat random play dance, aku yang sudah lama tidak menari pun antusias untuk menontonnya. Namun, ketika lagu yang aku hafal gerakannya diputar, aku tidak bisa menahan diriku untuk ikut menari bersama orang-orang yang juga familiar dengan gerakannya. Aku ingat aku menarikan beberapa lagu dengan heboh di sana.
Pagi harinya saat bangun tidur, aku baru mulai merasakan nyeri dan pegal di seluruh badanku. Karena aku pikir nyeri dan pegalnya akan segera hilang, aku tidak terlalu memusingkannya apalagi sampai minum obat ini-itu. Namun rupanya, nyerinya tidak kunjung hilang. Beginilah risiko orang yang malas bergerak untuk olahraga sepertiku tiba-tiba melakukan hobi lamaku, yaitu menari dengan terlalu bersemangat.
Sejujurnya rasa nyeri dan pegal ini jadi menganggu aktivitasku, tapi aku juga tidak tahu bagaimana mengatasinya. Padahal aku sering menggunakan balsem untuk dioleskan di bagian tubuh yang sakit, tapi hilangnya hanya sementara. Saat bangun tidur aku masih sering merasa pegal dan nyeri, ditambah memang pekerjaan mengharuskanku duduk seharian.
Suatu ketika saat jam istirahat, rekan kerja melihatku sedang memijat-mijat tangan dan kakiku yang masih saja terasa pegal. Dia bertanya aku kenapa dan aku pun bilang kalau aku beberapa hari ini aku sering pegal-pegal. Kebetulan saat itu temanku membawa segelas susu, tapi warnanya agak kekuningan.Â
Aku pun bertanya padanya itu susu apa, katanya itu susu Etawalin. Dia mulai menjelaskan kalau susu Etawalin adalah susu etawa yang dikombinasikan dengan beragam rempah-rempah. Susu itu berkhasiat untuk mengatasi nyeri sendi, pegal linu, rematik, asam urat, dan berbagai masalah tulang dan sendi lainnya.
Temanku pun menawarkanku untuk mencoba susu itu. Katanya, dia sudah membuktikan sendiri khasiat Etawalin. Dia juga awalnya sering pegal-pegal dan setelah minum Etawalin selama seminggu, pegal-pegalnya berkurang. Dia pun memberikan susu yang dia buat tadi kepadaku. Aku awalnya agak ragu karena takut susunya bau prengus dan rasa amis kambingnya terasa sekali.Â
Namun, dia meyakinkanku kalau rasanya seperti minum jamu, tapi masih ada rasa creamy susu. Akhirnya aku pun mencoba susu itu dan terkejut karena rasanya benar-benar enak, sesuai yang dikatakan temanku.
Aku pun bertanya pada temanku dia beli di mana, dan dia justru menunjukkan iklan produk Etawalin yang artinya dia beli secara daring. Aku pun semakin tertarik karena di iklan tersebut sedang ada promo ongkir dan potongan harga. Yeay, akhirnya aku menemukan solusi untuk atasi mengatasi pegal-pegalku.Â
Aku janji setelah ini aku juga akan rajin olahraga dan makan makanan bergizi sebagai penunjang kesehatan tulang dan sendiku. Semakin nyaman jalani hobiku, tanpa pegal dan nyeri sendi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H