Kata dewasa tidak hanya ditujukan pada tuanya atau bertambahnya usia. Namun, kata dewasa juga ditujukan pada kepribadian seseorang yang mengalami perubahan positif dalam emosi dan tingkah lakunya. Dimana individu telah bisa membedakan mana yang baik dan yang tidak baik bagi dirinya, tentang apa yang pantas atau tidaknya hal tersebut dilakukan, dan tentang bagaimana kebijakan individu dalam mengambil keputusan.
Dalam mencapai kedewasaan tentu dengan adanya proses dan perjalanan yang sangat besar dan panjang. Ada yang lebih muda usianya tapi pemikirannya lebih dewasa karena lebih banyak pengalaman dalam menghadapi kenyataan yang menyakitkan.Â
Adanya tekanan dan keterbatasan dalam kehidupan bukan menjadi penghalang bagi seseorang untuk berproses, namun justru itu menjadi kekuatan besar dalam menghadapi kehidupan. Seperti bibit yang ditanam dengan batu akan menjadikan batangnya lebih kokoh. Naasnya tidak sedikit orang yang berlarut dalam keterpurukan dan menyerah dalam kegagalan.
Dari beberapa teman yang saya jumpai dengan usia 19 sampai 20 tahun, mereka ogah lagi membuat keonaran yang dulunya menjadi kebiasaan di masa SMP dan SMA nya.Â
Dari yang dulunya sangat emosional dengan omongan orang yang sedikit saja menyentilnya, sekarang tidak lagi peduli dengan pandangan orang-orang yang merugikannya. Hal yang membuat mereka ogah lagi mengulangi kebodohan yang sama adalah karena mereka telah menyadari bahwa ulahnya membawa dampak negatif bagi dirinya bahkan orang-orang di sekitarnya dan karena adanya rasa kecewa yang sangat besar sehingga menimbulkan trauma baginya.
Kata-kata mutiara 'Seseorang akan berubah karena dua hal; pikirannya yang terbuka atau hatinya yang terluka' benar adanya. Perubahan besar yang sering terjadi adalah ketika individu ditampar oleh kenyataan dan dipaksa dewasa oleh keadaan. Adakah teman-teman yang demikian? Apa yang membuat anda menjadi dewasa? Bagaimana anda dapat mengendalikan emosi anda bahkan mengalihkannya?
Setiap hari tentu tiap individu akan merasakan emosi baik positif maupun negatif. Regulasi emosi merupakan kemampuan untuk meningkatkan atau mengurangi emosi sesuai dengan kebutuhan. Regulasi emosi adalah ketarampilan individu yang membantu menjaga sistem emosinya agar tetap sehat dan berfungsi karena manusia akan terus belajar untuk menyesuaikan emosinya mengenai seberapa kuatnya dan bagaimana ia berekasi terhadap emosi tersebut.Â
Regulasi emosi juga merupakan kemampuan untuk mengatur emosi yang dimiliki dan bagaimana ia mengungkapkannya. Jadi, regulasi emosi adalah kemampuan seseorang untuk menjaga kestabilan emosinya agar dapat mengungkapkannya dengan tepat dan tetap menjaga kesehatan mentalnya. Sehingga regulasi emosi yang positif dapat digunakan untuk memulai dan mempertahankan interaksi sosial.
Sedang kecerdasan emosional adalah kemampuan individu untuk memahami, menafsirkan, menunjukkan, mengontrol, dan menggunakan emosinya untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain secara efektif dan konstruktif. Orang dengan kecerdasan emosional yang lebih tinggi cenderung menggunakan strategi pengaturan emosi (regulasi emosi) dengan lebih efektif.Â
      Kita mungkin banyak melihat dan mengenal bahkan berinteraksi dengan orang yang mahir dalam hal akademis namun tidak kompoten secara sosial sehingga ia sering mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan pertemanan bahkan percintaan. Yah, kecerdasan intelektual memang dapat membantu anda berhasil dalam mengerjakan latihan, namun kecerdasan emosional andalah yang membantu anda dapat bertahan sampai akhir. Oleh karena keduanya harus dibangun secara bersamaan karena dua-duanya sama-sama penting dalam kehidupan.
      4 komponen utama kecerdasan emosional
- Manajemen Diri, kemampuan untuk mengenali diri sendiri sehingga dapat mengendalikan perasaan dan perilaku dengan baik, mengelola emosi dengan cara yang sehat, mengambil inisiatif dengan tanggap, berkomitmen dengan baik, dan mudah beradaptasi dengan keadaan yang berubah-ubah.
- Kesadaran Diri, kemampuan untuk menyadari kesadaran diri sendiri dan mengenali emosi yang dapat mempengaruhi pikiran dan perilaku sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
- Kesadaran Sosial, empati yang dimiliki seseorang akan dapat memahami emosi dan kebutuhan orang lain sehingga mengenal kelemahan dan kelebihan orang lain bahkan suatu kelompok.
- Manajemen Hubungan, kemampuan untuk mengembangkan dan menjaga hubungan dengan orang lain dengan adanya komunikasi yang baik dan hubungan yang sehat.