Mohon tunggu...
Ika NurFitriana
Ika NurFitriana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bagaimana Emosi dapat Mempengaruhi Perasaan Anda?

17 Mei 2022   20:26 Diperbarui: 17 Mei 2022   20:58 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hai sobat kompasiana pernahkah anda berpikir, bagaimana bisa anda langsung cemas dan berkeringat saat anda ketakutan karena berada didalam ruang yang sangat gelap. 

Atau saat anda dihadapkan dengan sesuatu yang mengingatkan anda kepada trauma yang anda miliki, apakah anda memilih untuk berlari karena takut kejadian yang dulu terjadi lagi, atau anda akan langsung berteriak histeris dan meminta pertolongan, atau anda justru memilih untuk menghadapi dan melawannya. Pernahkah anda berpikir mengapa saya harus memberikan respon yang berlebih padahal saya sudah berusaha untuk menjinakkannya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena ketika kita dihadapkan dengan masalah-masalah tersebut, neuron-neuron yang ada pada otak kita akan menyala dan bekerja untuk menghasilkan sebuah respon terhadapnya baik itu berupa ekspresi atau tindak yang berlebih. Inilah emosi kita, bagaimana kita memandang dan menilai sesuatu itu.

Emosi merupakan efek dari pesan kimia yang dilepaskan oleh wilayah perasaan di otak setelah melihat atau merasakan sesuatu. Jika yang terdeteksi adalah ancaman, maka otak akan melepaskan hormon stress. Zat kimia adrenalin dan kortisol yang akan mempersiapkan untuk respon fight (melawan) or flight (berlari). 

Dan jika yang terdeksi adalah sesuatu yang bermanfaat, maka otak kita akan melepaskan dopamine oksitosin atau serotonin dimana zat kimia tersebut membuat kita merasa baik dan memotivasi kita untuk melanjutkan perilaku tersebut.

Mana yang dulu, berpikir atau emosi?

Wilayah perasaan pada otak bekerja sebelum berpikir dan terkadang reaksi otak pada perasaan begitu kuat sehingga mendominasi perilaku kita dan akhirnya kita tidak dapat berpikir secara rasional pada saat emosi telah menguasai otak kita. 

Sementara itu, banyak juga respon emosional kita yang secara tidak sadar pemikiran kita itu dapat mempengaruhi emosi kita. Jadi kita tidak hanya memikirkan sesuatu yang mengancam darinya namun hal tersebut juga memicu respon emosional kita. 

Nah, pada saat kita dihadapkan dengan masalah-masalah tersebut, pemikiran emosi sadar kita memainkan peran yang kuat dalam mengatur emosi dan perilaku kita sehingga kita dapat mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai satu tujuan.

Penyebab dari tidak bisanya seseorang berpikir ketika sedang emosi adalah karena respon emosional terhadap lingkungan sekitar terjadi dengan sangat cepat dan sering melampaui kesadarannya. Semakin pandai seseorang dalam mengontrol respon emosinya, maka semakin dewasalah ia. Oleh karena itu tidak heran jika salah satu penilaian tanda seseorang itu dewasa dilihat dari bagaimana ia mengontrol emosinya.

Bagaimana hormon mempengaruhi emosi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun