Munculnya “Usman-Harun” di JIDD, TNI Jangan Terbawa Pusaran Politik
“Insiden” munculnya tokoh “Usman dan Harun” pada forum Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta beberapa hari lalu jangan membuat jajaran TNI terbawa arus pusaran politik di negara kita.
Seperti diberitakan oleh media massa, munculnya tokoh “Usman-Harun” pada JIDD telah membuat delegasi Singapura spontanitas “balik kanan”. Tapi reaksi dan “balik kanan”-nya delegasi Negeri Singa itu dibantah oleh pemerintah. Pemerintah pun meminta pihak TNI Angkatan Laut untuk melakukan investigasi atas “insiden” tersebut.
Bulan-bulan lalu, memang Pemerintah Singapura bersikap sensitif atas rencana TNI Angkatan Laut untuk memberi nama satu kapal perangnya dengan nama KRI Usman-Harun. Kedua tokoh KKO tersebut oleh Pemerintah Singapura dinilai telah melakukan tindakan teror di Singapura, padahal kedua Pahlawan itu melaksanakan tugas negara.
Karena itu, ketika “kedua” tokoh tersebut muncul pada forum JIDD di JCC, spontanitas pihak Singapura kembali melakukan reaksi.
Seperti biasa, terjadinya suatu “peristiwa” atau “insiden” di negara kita, langsung memeroleh berbagai tanggapan dari berbagai pihak. Ada yang pro dan ada yang kontra. Bahkan tidak jarang, dalam “insiden Usman-Harun” ini ada pihak-pihak tertentu yang menyoroti dengan tajam TNI.
Padahal, masalah Usman-Harun di dalam negeri kita, sudahlah final. Untuk itu kami harapkan seluruh jajaran TNI janganlah terbawa-bawa arus politik di Indonesia. Dengan terbawanya TNI dalam pusaran politik di negeri kita, maka tidak saja akan mengganggu hubungan baik antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Singapura; tapi juga akan merugikan TNI sendiri.
Jajaran TNI Angkatan Laut yang memeroleh perintah dari pemerintah kita untuk melakukan investigasi “insiden Usman-Harun” di forum JIDD, tentu tidak akan tinggal diam. Karena itu, kami berharap agar Pemerintah Singapura memercayakan sepenuhnya langkah investigasi yang dilakukan TNI Angkatan Laut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H