Mohon tunggu...
Resa Dwi Aryanto
Resa Dwi Aryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Laki-Laki dalam Rumah Tangga: Perspektif Perempuan dalam Menilai Kembali Peran Tradisional

9 Februari 2024   04:42 Diperbarui: 9 Februari 2024   04:55 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun, perubahan ini juga menyajikan manfaat signifikan, termasuk mendorong terbentuknya kemitraan gender yang lebih seimbang di dalam rumah tangga. Dengan keterlibatan aktif laki-laki dalam tanggung jawab rumah tangga, beban kerja domestik dapat dibagi secara lebih adil antara suami dan istri, menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis. Selain itu, perubahan ini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan individu dan hubungan keluarga yang lebih sehat.

Dengan demikian, perubahan peran laki-laki dalam rumah tangga membawa tantangan seperti resistensi terhadap perubahan, tetapi juga membawa manfaat dalam bentuk kemitraan gender yang lebih seimbang dan lingkungan keluarga yang lebih harmonis. Evaluasi terus menerus terhadap dinamika ini menjadi penting untuk mengurangi tantangan dan mengoptimalkan manfaat yang dihasilkan.

3. Kesimpulan

Peran Laki-laki dalam Rumah Tangga: Perspektif Perempuan dalam Menilai Kembali Peran Tradisional" menekankan pada pentingnya memahami perubahan peran laki-laki dalam konteks rumah tangga melalui lensa pandang perempuan. Artikel ini mencerminkan kompleksitas dinamika gender dan peran tradisional yang terus mengalami evolusi di dalam masyarakat. Perempuan yang diwawancarai dalam artikel ini menggambarkan perubahan pandangan terhadap peran laki-laki, melibatkan penilaian kritis terhadap peran tradisional yang mungkin telah menciptakan ketidaksetaraan.

Meskipun perubahan ini membawa tantangan, artikel ini juga menyoroti peluang untuk menciptakan kemitraan yang lebih seimbang dan mendukung lingkungan rumah tangga yang lebih harmonis. Kesimpulannya, artikel ini mendorong refleksi mendalam terhadap peran laki-laki, dengan mengakui bahwa pemahaman dan penilaian kembali terhadap peran tradisional menjadi kunci utama dalam mencapai keseimbangan dan keadilan dalam dinamika rumah tangga modern.

Dengan menyoroti perspektif perempuan, artikel ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perubahan peran laki-laki dapat memengaruhi hubungan dalam rumah tangga. Dalam rangka mencapai kesetaraan gender dan menciptakan lingkungan keluarga yang seimbang, kesadaran terhadap dinamika ini menjadi landasan penting. Artikel ini dapat menjadi inspirasi untuk diskusi lebih lanjut tentang bagaimana masyarakat dapat terus beradaptasi dengan perubahan ini dan menciptakan ruang bagi setiap individu untuk berkembang tanpa batasan gender.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun