Jejak Malam Keakraban: Petualangan Kelam Empat sahabat

*Suasana Siang hari yang terik menemani perjalanan Survey menuju villa yang akan menjadi lokasi kegiatan Makrab. Aksara, Ganish, Rion, dan Nazeea, keempat teman tersebut, tampak penuh semangat dan ceria dalam perjalanan mereka.*

Aksara: " (dengan riang) Eh, nanti pas udah di malem pas makrabnya, kita main game horror ya, guys!"

Ganish:(sambil tertawa) Seru nih! Tapi jangan ngeri-ngeri amat ya,

Nazeea: (tersenyum) Gue sih oke, asal jangan sampe ngeri beneran.

*Mereka berempat terus melaju dengan berboncengan menggunakan dua motor. Perjalanan mereka terhambat beberapa kali karena seringkali salah jalan.*

---

Ganish: "(sambil melihat map) Kita harus belok kiri nih."

Rion: "(mengernyitkan dahi) Ini beneran, Nish? Kok gue berasa udah lewat sini tadi."

Ganish:"(bersikeras) Tenang aja, ini shortcut biar cepet sampai."

*Meskipun merasa jalan yang mereka lewati semakin sulit, mereka tetap tertawa dan menganggapnya sebagai petualangan seru.*

---

Nazeea:(dengan rasa curiga) Eh, ini villa terakhir kok aneh ya? Gue ga suka.

Rion: (santai) Tenang aja, Nezeea. Ini cuma suasana doang, pasti sebentar lagi ketemu villa yang pas.

*Mereka melanjutkan survey dengan wajah ceria, tetapi Nazeea merasakan ada sesuatu yang mengamatinya dari kejauhan. Ia mencoba mengabaikan perasaan tersebut.*

*Setelah beberapa lama mencari, akhirnya mereka menemukan villa yang sesuai dengan keinginan mereka. Meskipun Nazeea masih merasa tidak nyaman, yang lainnya begitu bersemangat dan langsung memulai perjalanan pulang.*

Ganish: (dengan semangat) Guys, coba deh kita ambil jalur ini, pasti lebih cepat!

Rion: (setuju) Oke, kita coba aja.

*Mereka mengikuti saran Ganish tanpa ragu-ragu. Namun, semakin lama perjalanan, keadaan menjadi semakin aneh.*

---

Nazeea: (cemas) Eh, Ganish, ini kok jalan jelek banget sih? Ada-ada aja lu!

Ganish: (berdebar) Eh, ini... ini emang jalannya, gapapa kok.

*Mereka terus melaju hingga Nazeea, yang merasa semakin tidak nyaman, akhirnya berkata.*

---

Nazeea: (curiga) Ganish, ini beneran jalannya? Gue ga enak nih.

Ganish: (berusaha meyakinkan) Iya, iya, ini jalan shortcut, jangan khawatir.

*Beberapa saat kemudian, ketika keempatnya sedang berjalan melalui jalan yang penuh batu licin dan curam, Ganish yang memegang map tiba-tiba menghentikan motor dan memandang mereka dengan wajah penuh kepanikan.*

---

Ganish: (panik) Guys, sinyal HP gue hilang, cek sinyal kalian!

Aksara: (sambil mengecek HP) Gue juga ga ada sinyal, ini kenapa sih?

Rion: (memeriksa HP) Astaga, beneran ga ada sinyal!

**Nazeea:** (ketakutan) Ini mah, serem banget! Ganish, ini jalan beneran ga sih?

**Ganish:** (tak yakin) Sebentar, sebentar, ini pasti ada jalannya.

*Mereka memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan, meskipun semakin terasa aneh.*

---

*Setelah beberapa saat, mereka tiba di jalan yang sangat curam dan berbatu. Nazeea yang cengeng langsung menangis ketakutan.*

---

Aksara: (panik) Ganish, ini beneran ga sih jalan ini? Kita udah hampir dua jam ga ketemu orang!

Ganish: (terdengar panik) Tenang, tenang, pasti ada ujungnya ini.

Rion: (berbisik pada Aksara) Gue mulai ngerasa ini ga bener, Aks.

Aksara: (khawatir) Kita harus hati-hati, jangan sampe kejadian apa-apa.

---

*Keadaan semakin menjadi-jadi, dan tiba-tiba motor Aksara kehilangan keseimbangan. Mereka melihat motor itu terguling dan bergulir turun ke bawah.*

---

Nazeea: (teriak) Astaga, motor Aksara!

Aksara: (panik) Jangan sampe kita kejebak di sini!

*Mereka bergegas menuruni jalan untuk melihat kondisi motor Aksara yang tergeletak di bawah.*

---

Rion: (cemas) Kita harus hati-hati, jalannya licin banget!

Ganish: (memeriksa motor) Motor gue rusak parah, gimana ini?

Aksara: (penuh kekhawatiran) Kita harus cari bantuan, kita ga bisa sendirian di sini.

Nazeea: (ketakutan) Gue ga suka banget sama tempat ini, guys. Ini ga bener.

---

*Suasana menjadi semakin tegang. Mereka terdiam sejenak, merasakan ketidakpastian dan kegelapan yang menyelimuti mereka di jalan terpencil ini. Kini, rasa penasaran dan ketakutan telah menghiasi malam keakraban mereka yang semula ceria.*

*To be continued...*