Mohon tunggu...
Zulfa Zaida
Zulfa Zaida Mohon Tunggu... Teacher - Teacher

Seseorang yang masih fakir ilmu dan ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Le-Ba-Ran (Melebarkan Hati untuk Hidup yang Lebih Waras)

1 Mei 2022   21:18 Diperbarui: 1 Mei 2022   21:31 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Takbir bergema di mana-mana menyambut esok hari nan fitri, lebaran.  Dari mulai anak kecil hingga orang dewasa menyambut hari lebaran ini penuh dengan suka cita. 

Suasana lebaran tahun ini kembali hangat seperti dulu kala, selepas dua tahun kita dilanda pandemi. Orang tua di kampung bahagia, karena dapat berkumpul dengan anak-anak dan cucunya. Begitu pula dengan para cucu, anak-anak kecil yang bahagia karena dapat bagian THR yang lebih banyak dari tahun kemarin.

Namun, apa kabar dengan anda yang berusia 20 an? Mungkin di umur tersebut, anda sedang sibuk dengan skripsi, pekerjaan, hingga selebaran undangan teman yang menanti di bulan syawal. Di umur-umur rawan seperti ini orang banyak menyebutnya sebagai Quarter Life Crisis. 

Ada bahagia yang menyeruak tatkala lebaran datang. Namun ada pula, rasa kesal yang melanda. Ketika bertemu sanak saudara kita seakan sudah menjadi sasaran pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik, enggan untuk di jawab. Seperti 
"kapan lulus?"
"Udah kerja blm? Cepet cari kerjaan jangan nyusahin orang tua mulu"
"Kapan nikah? Orang lain udah pada punya pasangan lho"
"Oh, tahun depan mau nikah? Sama siapa? Kerjaannya apa? Gajinya berapa?"

Entahlah, kadang kita terlalu enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlalu duniawi. Jarang ada yang bertanya "Bagaimana ibadah di bulan ramadhan nya, lancar?". Terkadang deretan pertanyaan yang matrealistik dan duniawi membuat kita ingin segera berakhir.

Kesal? Pasti. Tapi ada baiknya kita melihat dari sudut pandang lain.

 Momen lebaran adalah momen dimana kita seharusnya menyucikan hati dan pikiran kita. Merehatkan diri dari segala urusan kuliah maupun kerja.

Omongan dan pertanyaan saudara adalah sesuatu yang tidak bisa kita atur. So, sebaiknya kita fokus pada hal-hal yang dapat kita atur. Contohnya, kita berpikir positif, mungkin saudara kita ingin menyapa namun tidak pintar basa-basi, sehingga timbullah pertanyaan seperti itu. 

Lalu, jika dihujani beribu pertanyaan, mintalah do'a kepada saudara tersebut. Misal jika ditanya kapan nikah, kita senyumin saja sambil minta di do'akan agar Allah segerakan.

Simple kan? Ya sebenarnya se simple itu. Ada banyak cara agar hidup tetap waras. Sebelum kuliah di mulai atau masuk pekerjaan, yuk kita jadikan momen lebaran ini sebagai sarana ibadah kepada Allah. 

Target-target ibadah yang belum tercapai, kita lanjutkan di bulan syawal. Amalan-amalan yang kita lakukan selama ramadhan, kita lanjutkan lagi di bulan syawal. 

Jangan sampai selepas ramadhan berlalu, amalan ibadah kita pun ikut berlalu. Sehingga dengan meng istiqomahkan beribadah kepadaNya, membuat hati dan pikiran kita menjadi lebih tenang. Dan hati yang tenang pasti menghadirkan kewarasan.

Taqabbalallahu minna wa minkum.
Selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1443 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun