"Yang lebih penting bagi umat islam saat ini tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai di masa lalu. Tapi menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban" (BJ Habibie)
Innaalillahi waa innaa ilaihi raaji'un. Indonesia sedang berkabung karena telah ditinggal putra terbaiknya yaitu Bacharudin Jusuf Habibie atau lebih dikenal BJ Habibie.Â
Semua orang di Indonesia pasti mengenal sosok hebat satu ini, beliau adalah intelektual cerdas yang telah membuat pesawat terbang sekaligus presiden RI ke tiga. BJ Habibie lahir di Pare-pare Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936.Â
Beliau pernah mengenyam ilmu di Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (sekarang ITB) pada tahun 1954. Lalu pada tahun 1955-1965, beliau melanjutkan studi teknik penerbangan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat.Â
Beliau mendapatkan gelar diplom ingenieur pada tahun 1960 dan gelar doktor ingenieur pada tahun 1965 dengan predikat summa cum laude.
Selama hidupnya, beliau banyak berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia khususnya di bidang teknik. Salah satu karya terbesarnya yang paling fenomenal adalah pesawat N-250 yang diberi nama Gatot Kaca.Â
Selain aktif berkontribusi di bidang teknologi, beliau juga tidak melupakan identitasnya sebagai seorang muslim. Bahkan beliau pernah dipilih untuk menjadi ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama pada tahun 1990.Â
Sosok beliau sebagai intelektual hebat sekaligus muslim yang taat ini mengingatkan saya pada Firman Allah pada Quran surat Ali Imran ayat 190-191. Dari ayat tersebut dapat kita temukan istilah Ulul Albab.
Lantas, apa itu Ulul Albab? Pada Q.S Ali Imran ayat 190-191 Allah SWT menyebutkan bahwa Ulul Albab ini sebagai orang berakal. Yaitu yang selalu mengingat Allah SWT dalam segala kondisi dan selalu memikirkan tentang ciptaanNya.Â
Imam Nawawi menyebutkan bahwa Ulul Albab adalah mereka yang berpengetahuan suci, tidak hanyut dalam derasnya arus. Selain itu, Ibn Mundzir menafsirkan bahwa Ulul Albab sebagai orang yang bertakwa kepada Allah, berpengetahuan tinggi dan mampu menyesuaikan diri di segala lapisan masyarakat, elit maupun marginal.
Kutipan pada awal tulisan ini menggambarkan bahwa sosok BJ Habibie patut disebut sebagai ulul albab masa kini. Segala prestasinya di bidang teknologi tidak membuat beliau lupa akan RabbNya.Â
Justru dengan ilmu-ilmu yang beliau dapat menjadikannya semakin dekat dengan Allah. Di masa lampau kita memiliki ilmuwan hebat seperti Ibnu Siena yang mahir di bidang kedokteran ataupun az-Zuhri yang mashir dibidang geografi.Â
Tapi di masa kini, kita memiliki ilmuwan hebat seperti BJ Habibie. Dari beliau lah kita banyak belajar tentang bagaimana mengangkasakan sebuah mimpi, namun yang lebih besar adalah bagaimana dengan ilmu-ilmu yang kita capai menjadikan kita semakin dekat dan mengingat Rabb kita serta bermanfaat bagi agama dan bangsa.
Selamat jalan pak Habibie, semoga ilmu yang bermanfaat yang engkau berikan menjadi amal jariyah bagimu dan semoga engkau khusnul khatimah. Aamiin yaa rabbal 'aalamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H