Candi Abang merupakan salah satu obyek wisata sejarahyang merupakan Candi Hindu. Candi ini terletak di sebuah perbukitan di Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta. Candi ini merupakan Candi Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 atau abad ke-10, atau pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Namun diperkirakan Candi ini berusia lebih muda dibandingkan dengan candi- candi Hindu lainnya. [caption id="attachment_58" align="aligncenter" width="300" caption="Candi Abang"][/caption]
Tidak seperti candi yang terdapat di daerah Jogjakarta yang hampir semua terbuat dari batuan gunung, Candi Abang ini dibuat dari susunan batu bata merah. Oleh karena terbuat dari bata merah, maka candi ini akhirnya disebut dengan Candi Abang yang berarti Candi Merah. Bentuk fisik Candi Abang sebenarnya adalah persegi panjang dengan ukuran 36 X 34 meter. Namun karena tidak/ belum dipugar, maka tumpukan bata merah penyusun bangunan candi akhirnya ditumbuhi rumput yang menutupi hampir seluruh bagian candi. Sebab itu, candi ini terlihat seperti bukit kecil di tengah lapangan. Pada saat ditemukan, dalam candi ini terdapat arca dan lambang yoni yang tidak lazim karena berbentuk segi delapan dengan sisi berukuran 15 cm, sedangkan pada umumnya lambang yoni berbentuk persegi empat. [caption id="attachment_65" align="aligncenter" width="300" caption="Reruntuhan Candi Abang"]
Seperti halnya candi-candi lain di Indonesia, Candi Abang juga sangat rawan pencurian dan perusakan karena oleh beberapa orang candi ini dianggap memiliki harta di dalamnnya, sehingga beberapa kali candi ini digali/ dirusak oleh orang- orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan sebuah batu berbentuk mejapun dibelah oleh para pencoleng karena mereka percaya ada harta di dalamnya, walaupun pada kenyataannya hal itu tidak terbukti. Hal ini tidak lepas juga karena lokasi candi yang cukup jauh dari pemukiman penduduk, sehingga kurang terawasi dengan baik. Selain itu, lokasi Candi Abang yang berada di atas bukit membuat pengunjung terpesona oleh indahnya pemandang dari Candi Abang. Tidak jarang pula pengunjung yang mendirikan kemah di sekitar lokasi Candi Abang, walaupun agak disayangkan karena ada beberapa pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H