Bulan sabit tenggelam
Gulita merangkul bumi kelam
Bintang sembunyi di jauh malam
Malam yang kelam dan lebam
Ombak menghantam pantai
Akar pohon tercabut
Pelindung pantai roboh kebumi
Patah-patah berserakan kelaut
Atap rumah jatuh terjun
Ranjang berantakan
Pohon mangga tua di halaman patah
Pagar rumah rusak, harum mawar dan melati punah
Puting beliung menggilas kerasukan
Merusak semua keindahan
Tak tersisa, tak tertinggal, semua diratakan
Alam telah marah, tampilkan kemurkaan
Adakah tempat berlindung?
Entahlah..
Ketika fajar terbit
Puting beliung berkemas
Gema takbir mengalun dikesunyian,
Seakan menyambut mentari yang akan terbit
Kesunyian itu merambah masuk halaman
Mengetuk pintu tua kayu papan
Memeluk sepenggal hati
Membelai yang hampir mati
Tak ada kata
Tak ada suara
Hanya ada air mata
Yang membasuh semua luka dalam jiwa
Sanana, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H