Senyum ini pernah menjajah hati
Wajah ini pernah menguasai hari
Tak ada malam yang terlewatkan tanpa mimpi
Dan semua mimpi itu hanya tentangnya
Namun, itu sejenak saja
Tak mampu mendominasi
Semua hari dan waktu
Kini, 168 purnama telah lalu
Dan, tak disangka senyuman terbit kembali
Bagai purnama di kaki langit timur
Menerangi semua sudut gelap
Lalu tuturunga pun memadu kasih dan bertelur di pantai pasir putih, iya pantai pasir putih
Dingin, menggigil karena hujan di sore ini
Namun, semuanya itu tak terasa
Sebab 30 Menit bersamanya
Menjadi penawar semua kedukaan
30 Menit
Melukiskan semua keindahan surga
Yang tak terurai oleh lidah
Tak terwakil oleh kata
30 Menit
Senyuman dan air mata menjadi satu
Menyatukan dua jiwa yang dalam nestapa
Senyuman dan derai air mata itu pernah terjadi
Diatas Jabal Rahma ribuan tahun silam
30 Menit yang menyatukanÂ
Kerinduan pun terurai
Kenikmatan surgawi pun hadir
Hanya 30 Menit
Iya, hanya 30 Menit
Dua jiwa menyatu
Menuju kenikmatan surgawi
Sula, 19 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!