Mohon tunggu...
Iji Jaelani
Iji Jaelani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips Kenapa Harus Mendengarkan Konsumen

13 Maret 2017   11:32 Diperbarui: 13 Maret 2017   11:49 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kedua, menyambungkan emosi/ perasaan. Caranya, Tanya pembeli yang jawabannya ada di toko kita. Dengan 3 kali dia menjawab iya, secara psikologis dia telah menyetujui keberadaan kita sebagai alternative jawaban atas kebutuhannya.

Ketiga, tawarkan manfaat. Jelaskan kenapa alasan kita layak menjadi jawaban dia, bahkan satu satunya. Manfaat dan kelebihan bias berupa harga termurah, kualitas terbaik, pengiriman tercepat, pelayanan terramah, koleksi terlengkap, dan lain-lain.

Keempat, sertakan bonus, testimoni, diskon, cach back, dan keunggulan lainnya yang hanya ada di kita jawabannya. Dengan menyertakan hal ini, kita telah menjawab 3 pertanyaan pembeli, yaitu, kelebihan harga, kualitas, galeri, pengiriman, bonus, dan testimoni. Mereka lebih percaya pembeli lain yang pernah beli dan menggunggulkan kita, ketimbang penjual sendiri.

Kelima, jika semua kebutuhan telah terjawab, maka ajak agar beli sekarang juga. Prinsipnya, now or never. Sesuatu yang ditunda tunda biasanya akan terbang dibawa angin. Jika pun pembeli belum punya modal, bikin alternatif seperti beli sample, atau minta follow up pada waktu yang dia tentukan. Catatan penting: pembeli butuh teredukasi dan terjawab kebutuhannya, bukan memaksa agar dia membeli produk. Salah memandang hal ini, akan salah dalam membangun hubungan mitra.

Bagaimana dengan pembeli yang kabur??

Banyak lho pembeli yang sekali beli  2 kali beli, tiba-tiba menghilang.. memang beda beda alasannya, karena cape jualan gak laku, barang lain lebih menjanjikan, dan lain-lain. Salahnya lagi, kita juga sama membiarkan dia berjuang sendiri dan melepaskannya.

Transaksi adalah awal bisnis, bukan akhir.

Setelah Mendengar Pembeli, Langkah Kedua adalah Bantu Pembeli.

Bagaimana kita mau bantu saat kita tidak tahu kendala. Ini juga penting. Komunikasi bias dibangun terus, Tanya kabar, Tanya testimoni, kasih tips tips,  kasih galeri terbaru, dan Tanya perkembangan.

Ada juga lho pembeli yang malu konsultasi karena belum beli lagi. Saat pembeli begitu, kasian kaan dia kebingungan. Caranya, Tanya, atau minta dia Tanya. Jika ingin lebih sama-sama nyaman, sediakan kontak layanan pembeli, khusus buat konsultasi, saran, kritik, masukkan, usulan, dan lain-lain.

Saya juga mengamati kenapa di perusahaan-perusahaan besar, selalu memiliki layanan pembeli. Jawabannya yang tadi itu, hearing. Bagi perusahaan mendapatkan masukan. Bagi pembeli pembeli dinilai telah merawat hal hal penting pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun