Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ilmiah dan Fiksi yang Tanpa Jarak

5 Maret 2018   09:18 Diperbarui: 9 Maret 2018   00:33 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era zaman now ini (baca; post-modernisme atau post-strukturalisme) tak ada distingsi yang tegas lagi antara yang fiksi dan ilmiah. Dalam Works and Lives: The Anthropologist as Authors, Gertz  secara jelas menyatakan;  fakta dan fiksi memiliki kesamaan, sekaligus Ia tegaskan  bahwa  seorang antropolog yang menyusun karya etnografi (juga berlaku untuk para penulis ilmiah lainnya) ternyata sama saja  dengan seorang pengarang sastra (novel, cerpen dan puisi).  

Fiksi dan  fakta adalah dua hal yang  tak bisa direngkah secara tegas, sementara  seorang etnograf sama saja dengan seorang pengarang novel (author),  kira-kira demikianlah kesimpulan Geertz. 

Memang sih...bagaimana pun! Apa yang Anda pertahankan mati-matian sebagai sesuatu yang ilmiah  dengan segenap teori dan data, tidak ada yang bisa menjaminnya bahwa  tidak mengandung fiksi. Sebaliknya juga demikian.

Singkatnya, menulislah tulisan Ilmiah dan jangan ragu menggabungkannya dengan  unsur-unsur sastra yang fiksi di dalamnya! Percayalah keilmiahan tulisan  Anda diukur dari sejauh mana Ia dibaca, dirujuk dan digunakan oleh  masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.  

Sebagaimana karya Kyai Ihsan  Jampes, Irsyad al-Ikhwan fi Bayan al-Hukm al-qahwah wa al-dukhan , murni syair bermatra rajaz, namun banyak dijadikan rujukan ketika ingin memahami hukum merokok dan minum kopi, bahkan oleh orang Arab  sekalipun.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun