Wonogiri, 25 Agustus 2020
Wonogiri - Merebaknya virus Covid-19 di Indonesia tak ayal memberikan dampak yang cukup besar di seluruh sektor di negara ini seperti perekonomian, pendidikan, sosial dan politik.
Kondisi ini tak menyurutkan mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta untuk mengabdikan diri ke tengah masyarakat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang bertema KKN “BALI NDESO” CEGAH COVID-19 UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA.
Sehingga UNISRI mengubah kebijakan KKN yang sebelumnya dilakukan secara luring diarahkan menjadi daring guna mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini.
Salah satu mahasiswa UNISRI yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bali Ndeso yaitu Iis Tri Margianingsih mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISRI dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Andika Drajat M.,SIP.,MA. KKN dilaksanakan di kampung halaman di dusun Klampeyan, desa Watuagung, Baturetno, Wonogiri.
Kegiatan yang dilakukan selama KKN berlangsung yaitu seperti mengikuti Pembagian Penyaluran Dana BLT DD, sosialisasi dan pembagian masker.
Pemanfaatan barang bekas menjadi kreasi baru, dan pemberdayaan masyarakat khususnya pemilik UMKM Tempe di dusun Klampeyan, desa Watuagung dengan program inovasi pengolahan tempe menjadi COOTEM (Cookies Tempe) dan penyampaian sistem pemasaran menggunakan digital marketing sehingga produk dapat dipasarkan secara luas.
Di dusun Klampeyan dikenal sebagai sentra tempe karena banyak pembuat tempe, tetepi hanya sebatas memproduksi tempe untuk dijual langsung. Melihat potensi desa yang mayoritas merupakan produsen tempe, Iis berusaha membuat inovasi makanan dari tempe yaitu “CooTem (Cookies Tempe)”.
Inovasi ini tercipta sebab butuh sesuatu yang berbeda dari olahan tempe. Olahan COOTEM cukup mudah dan praktis, bahan utama yaitu tempe, tempe adalah makanan yang banyak di sukai masyarakat yang berbahan biji kedelai. Bahan lain seperti tepung terigu tepung maizena.
Iis melakukan sosialisasi kepada warga Klampeyan bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang inovasi produk dari tempe menjadi Cookies Tempe yang memiliki nilai jual tinggi serta memberikan pengetahuan berwirausaha sehingga masyarakat dapat lebih mandiri dalam menadapatkan penghasilan dan menjadi berani dalam memulai suatu wirausaha.
Adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat di dusun Klampeyan menjadi lebih kreatif dalam membuat suatu inovasi makanan dari tempe dan juga bisa menjadikan suatu peluang usaha bagi masyarakat di dusun Klampeyan sehingga mandiri dalam memperoleh tambahan penghasilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H