Pengembangan kurikulum bahasa Arab harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan peserta didik. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, berbasis kebutuhan nyata, serta mengintegrasikan teknologi dan metode pembelajaran yang interaktif, bahasa Arab bisa diajarkan dengan lebih efektif dan menarik.
Bahasa adalah jembatan ilmu dan komunikasi. Oleh karena itu, kurikulum yang dikembangkan harus mampu mencetak generasi yang tidak hanya memahami bahasa Arab secara teori, tetapi juga mampu menggunakannya dalam berbagai situasi nyata.
Bagaimana menurut Anda? Apa tantangan terbesar dalam pembelajaran bahasa Arab yang pernah Anda alami? Yuk, bagikan pendapat Anda di kolom komentar! ✨
Referensi
Burhan Yusuf Habibi, “Integrasi Kurikulum Bahasa Arab Pesantren Tradisional Dan Modern Di Madrasah Aliyah Program Keagamaan,” Arabi: Journal of Arabic Studies 4, no. 2 (2019): 151–67, https://www.journal.imla.or.id/index.php/arabi/article/view/178.
Muhbib Abdul Wahab, “Standarisasi Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri,” Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban 3, no. 1 (2016): 32–51, http://dx.doi.org/10.15408/a.v3i1.3187.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI