Bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga bagian dari ilmu pengetahuan, budaya, dan teknologi. Kurikulum bahasa Arab yang ideal harus mampu mengintegrasikan aspek linguistik, filsafat, psikologi, sosial budaya, serta perkembangan teknologi pendidikan.
- Kurangnya Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Pembelajaran bahasa Arab masih terbatas pada buku teks dan metode konvensional, tanpa memanfaatkan teknologi digital yang dapat meningkatkan interaktivitas dan keterlibatan siswa.
- Evaluasi yang Tidak Komprehensif
Evaluasi pembelajaran bahasa Arab sering kali hanya berfokus pada aspek kognitif (hafalan dan tata bahasa), tanpa mengukur aspek keterampilan berbicara dan pemahaman kontekstual siswa.
Strategi Pengembangan Kurikulum Bahasa Arab yang Efektif
Untuk menjawab tantangan tersebut, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum bahasa Arab:
- Kurikulum Berbasis Kebutuhan Nyata
Kurikulum harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sebagai contoh, pembelajaran bahasa Arab di pesantren akan berbeda dengan pembelajaran di perguruan tinggi atau sekolah umum.
- Integrasi Nilai-Nilai Sosial, Budaya, dan Teknologi
Kurikulum harus mengajarkan bahasa Arab tidak hanya dari aspek linguistik, tetapi juga dalam konteks sosial budaya. Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti aplikasi pembelajaran interaktif dan media digital dapat membantu siswa belajar lebih efektif.
- Penerapan Metode Pembelajaran yang Interaktif
Metode seperti role-playing, diskusi kelompok, storytelling, dan simulasi komunikasi dapat membantu siswa lebih aktif dalam menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari.
- Evaluasi Berbasis Keterampilan Nyata
Penilaian pembelajaran bahasa Arab sebaiknya tidak hanya mengandalkan ujian tertulis, tetapi juga mencakup aspek keterampilan berbicara dan menulis dalam konteks komunikasi nyata.
- Standardisasi Kurikulum Berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
Muhbib Abdul Wahab (2016) menekankan bahwa kurikulum bahasa Arab harus mengikuti standar KKNI agar lebih humanistik, integratif, dan mampu menjawab tantangan zaman. Pengembangan kurikulum berbasis KKNI mencakup:
- Integrasi empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis)
- Keterampilan belajar mandiri
- Pengalaman berbahasa Arab yang autentik
- Responsif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kesimpulan