Hallo, Kompasianers!
Ibarat sebuah permata, ia akan tetap bersinar di manapun berada. Meski terbenam dalam lumpur sekalipun, kualitas permata tak akan berubah, ia tetap akan berharga. Demikian gambaran yang pas untuk sosok Achmad Irfandi, seorang pemuda asli Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo. Tinggal di kampung bukan berarti tak bisa berinovasi. Bermula dari sebuah keresahan, kemudian dia menggagas Kampung Lali Gadget. Bagaimana langkah solutif dan inovatif yang dilakukannya? Yuk, kita telusur bersama.
Bermula dari Sebuah Keresahan
Perkembangan teknologi dan kecanggihan gadget ternyata tidak hanya membawa kemudahan dalam kehidupan manusia. Ada efek negatif yang meresahkan, yaitu ketergantungan pada gadget. Termasuk kepada anak-anak. Mereka menjadi sangat ketergantungan dan hanya terpaku pada layar gadget, entah untuk bermain game atau menonton YouTube hingga lupa waktu.Â
Waktu anak-anak habis tersita untuk itu yang seharusnya banyak digunakan untuk bergerak dan bersosialisasi. Karena tahapan perkembangan anak-anak memang pada fase pematangan fisik motorik dan pembentukan sosio-emosional dengan banyak berinteraksi dengan orang lain.
Hal inilah yang mengusik ketenangan hati Achmad Irfandi saat melihat fenomena anak-anak yang selalu menghabiskan waktu di warung kopi demi dapat mengakses wifi gratis untuk bermain gadget. Anak-anak yang seharusnya bermain bersama di alam, mengeksplorasi lingkungannya justru terpaku pada gadget saja.
Achmad Irfandi lantas mencari tahu apa yang membuat anak-anak begitu ketergantungan dengan gadget. Mengapa gadget sangat menarik bagi mereka. Dia menemukan bahwa anak-anak itu tidak mempunyai pilihan permainan lain yang menarik. Atau bahkan tidak tahu bahwa ada banyak permainan lain yang tak kalah seru untuk dimainkan. Dan juga tidak ada yang mengajak anak-anak bermain bersama.
Di sisi lain, Achmad Irfandi menyadari bahwa permainan tradisional semakin jarang dimainkan oleh anak-anak. Jangankan yang di kota-kota, anak-anak di kampung saja sudah tidak lagi memainkannya karena tergeser dengan gadget. Maka dari itu Achmad Irfandi mencari langkah solutif apa yang bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget sekaligus melestarikan aneka permainan tradisional.
Langkah Solutif Achmad Irfandi
Berangkat dari keresahan dan keinginannya tersebut, Achmad Irfandi menggagas Kampung Lali Gadget. Sebagaimana dilansir oleh suarasurabaya.net (24/7/2022) Achmad Irfandi menyampaikan tentang tujuan dibentuknya Kampung Lali Gadget ini.
"Saya dibantu teman saya Mas Miko. Kita undang komunitas-komunitas, kawan-kawan yang bergelut di dunia literasi dan sebagainya. Konsepnya sederhana sih, digital detoks. Yaitu mendetoksifikasi pengaruh internet itu. Karena selain positif, ternyata HP juga ada dampak negatif, adanya internet, sosial media, dan game online."
Tujuan berikutnya adalah upaya untuk mengenalkan dan mengedukasi anak-anak tentang aneka permainan tradisional, budaya dan kearifan lokal. Permainan tradisional ini yang akan menjadi menjadi pengalih perhatian anak-anak dari gadget. Juga menjadi penyeimbang permainan modern (gadget) dan aktivitas anak-anak di dunia maya.
Tak hanya menyasar anak-anak sebagai penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilakukan di Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi juga merangkul kawan-kawannya, para pemuda di kampung dan kota sekitar tempat tinggalnya, untuk terlibat di dalamnya. Para pemuda dan masyarakat diberdayakan sebagai perencana program, fasilitator edukasi, dan pendamping kegiatan.
Konsep Kampung Lali Gadget
Kampung Lali Gadget didesain untuk memberikan sarana alternatif bermain dengan permainan tradisional dan konsep bermain dengan alam.
Bangunan utama dibuat sebuah pendopo terbuka di kelilingi oleh sawah dan kebun-kebun. Lokasi sekitar pendopo juga akan digunakan untuk tempat pelaksanaan kegiatan bermain anak-anak. Kemudian disediakan aneka alat permainan tradisional di pendopo, seperti egrang, klompen tali, klompen panjang, gasing, yoyo, dan sebagainya.
Selain itu, konsep bermain di alam akan mengajak anak-anak bermain di kebun dan sawah, bermain lumpur dan menangkap lele. Â Anak-anak juga akan bermain dengan bahan-bahan alam seperti batu, kerikil, batang pohon, dedaunan, buah, dan biji-bijian.
Sebagai awalan program bermain dilaksanakan dua bulan sekali, dan gratis tanpa dipungut biaya.
"Dulu dua bulan sekali buat acara mengundang anak-anak untuk bermain di kebun, di sini (pendopo), sawah, dan lain-lainnya. Kita menunjukkan upaya-upaya untuk mengimbangi gadget. Sampai akhirnya rutin ada agenda setiap minggu diikuti sekitar 30 an anak terbuka bagi umum," tutur Irfandi kepada suarasurabaya.net
Upaya Perintisan yang Tak Kenal Lelah
Achmad Irfandi memulai pendirian Kampung Lali Gadget ini di depan rumahnya. Di mulai dari sana, dia beserta tim membuat konsep, merancang program dan kemudian menawarkan programnya kepada masyarakat.
Resmi di jalankan sejak 1 April 2018, Achmad Irfandi dan kawan-kawannya harus melakukan usaha perintisan yang tak mudah. Di awal mereka harus mengenalkan program ini ke sekolah-sekolah di sekitarnya. Mereka berkirim surat untuk memberikan gambaran program yang akan dilaksanakan dan meminta kesediaan sekolah untuk mengirimkan perwakilannya siswa-siswinya.
Tidak hanya itu, Achmad Irfandi harus bekerja keras juga untuk mengumpulkan dana guna membiayai pelaksanaan program di Kampung Lali Gadget. Kenapa demikian? Karena sejak awal Achmad Irfandi berkomitmen untuk memberikan kegiatan bermain edukatif ini secara gratis.
Langkah Kreasi dalam Inovasi Kampung Lali Gadget
Saat ini Kampung Lali Gadget telah dikenal oleh masyarakat luas. Hampir setiap hari rombongan sekolah orang tua dan anaknya datang ke sana untuk mencoba berbagai permainan. Tersedia hampir seratusan jenis permainan yang dikemas dalam beberapa topik permainan.
Setiap akhir pekan, Achmad Irfandi akan menyambut puluhan anak-anak yang datang ke Kampung Lali Gadget dengan suka cita. Para Kakak Pemandu telah menyiapkan satu tema bermain untuk setiap pekan dan ada kurang lebih empat permainan yang akan dilaksanakan.
Gambar Tidak hanya berkutat di Kampung Lali Gadget saja, saat ini Achmad Irfandi telah diundang untuk hadir di berbagai acara dan tampil di banyak media. Kesempatan emas ini menjadi sarana baginya untuk terus menggaungkan program Kampung Lali Gadget serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya bermain untuk anak.
Karena dedikasi yang luar biasa, Achmad Irfandi dan tim, kini tak bekerja sendiri. Ada banyak komunitas bahkan institusi pendidikan yang datang untuk menawarkan kerja sama dalam pemberdayaan masyarakat atau pelaksanaan program maupun event di Kampung Lali Gadget.
Jelas bahwa sosok Achmad Irfandi dan apa yang telah dilakukannya di Kampung Lali Gadget menjadi inspirasi bagi banyak orang dan komunitas. Bahkan Kampung Lali Gadget telah diduplikasi di beberapa kota. Bagi Achmad Irfandi ini adalah sebuah capaian yang membanggakan. Dengan begitu akan semakin banyak pihak yang peduli dengan isu ketergantungan gadget.
Apa yang telah dicapainya saat ini tak membuat Achmad Irfandi berpuas diri. Â Dia ingin terus berinovasi dan berkreasi mengembangkan Kampung Lali Gadget menjadi desa wisata. Â Sebuah desa wisata edukasi bagi keluarga yang ingin menjauhkan anaknya dari kecanduan gadget.
Tak sampai di situ saja, perhatiannya pada anak-anak dan dunia pendidikan mengantarkan Achmad Irfandi pada sebuah kesadaran pentingnya pendidikan anak usia dini. Dia pun ingin mengembangkan sekolah alam yang ramah anak dan ramah di kantong orang tuanya.
Up Close to Achmad Irfandi
Sudah kita bahas panjang lebar tentang sepak terjang Achmad Irfandi dalam menginisiasi Kampung Lali Gadget. Kita telah lihat bangimana kepeduliannya, semangatnya, kerja keras dan dedikasinya.
Mari kita lihat lebih dekat lagi pribadi Achmad Irfandi ini.
Achmad Irfandi atau biasa disapa Mas Ir, adalah pemuda kelahiran Sidoarjo pada 12 Mei 1993. Bapak pendiri Yayasan Kampung Lali Gadget ini sosok yang pantang menyerah. Ingin terus berbagi kebaikan dan manfaat bagi sesamanya. Â Alumni S2 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya ini berkomitmen untuk terus berusaha membangun ekosistem pendidikan di Indonesia dengan caranya sendiri.
Achmad Irfandi memang bukan pemuda kaleng-kaleng. Tekad mulianya untuk menyelamatkan generasi muda bangsa dari ketergantungan pada gadget, telah dia buktikan dengan kerja cerdas dan kerja keras. Dan kerja nyatanya itu telah diapresiasi oleh banyak pihak, diantaranya :
1. Pemuda pelopor terbaik kedua Provinsi Jawa Timur bidang pendidikan tahun 2019. adalah sebuah penilaian yg dilakukan Pemprov Jatim terhadap pemuda-pemudi Jawa Timur yang memiliki kepeloporan di masyarakat. Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur pada saat upacara Sumpah Pemuda.
2. Pemuda pelopor terbaik pertama Provinsi Jawa Timur bidang pendidikan tahun 2020. Â
3. Penerima Apresiasi SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2021, bidang pendidikan. Sebagai Penggerak Konservasi Budaya "Kampung Lali Gadget".
4. Lolos Pendanaan Program Proyek Sosial Pertamina Foundation.
Achmad Irfandi , yang mempunyai kepercayaan bermain untuk hidup ini, telah mendedikasikan diri untuk memberikan kesempatan bermain yang sehat, edukatif dan menyenangkan bagi anak-anak. Baginya kebahagiaan penting untuk terus dibagi ... dari gagasan kecil, sederhana, lantas dikerjakan secara konsisten. Dan semangat inilah yang mendorong seorang Achmad Irfandi untuk terus membagi kebahagiaan kepada anak-anak lewat Kampung Lali Gadget.
Inilah salah satu sosok inspiratif Indonesia. Menuliskan dan membacanya semoga menjadikan kita juga termotivasi untuk bisa menjadi sosok solutif dan inovatif atas permasalahan di sekitar kita. Menjadi pribadi yang kontributif bagi masa depan bangsa. Seperti Achmad Irfandi, kita juga harus bisa menjadi bagian dari "Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia."Â
Bagaimana Kompasianers, sangat inspiratif kan sosok kita satu ini? Tertarik untuk mengikuti langkah solutif dan inovatif Achmad Irfandi?
Selamat berkarya!
Referensi:
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/kampung-lali-gadget-lestarikan-permainan-tradisional-untuk-anak/
https://www.iniklg.com
https://instagram.com/kampunglaligadget
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H