Mohon tunggu...
Iis Santi Wirastuti
Iis Santi Wirastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Momwriterpreneur

Ibu rumah tangga yang menyenangi dunia anak-anak, bisnis dan literasi. Menulis menjadi bagian dari caranya berbagi inspirasi tentang pengasuhan anak-anak, keluarga dan dunia perempuan. Sekaligus meninggalkan jejak karya atas setiap ilmu, hikmah dan pengalaman hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosok Solutif dan Inovatif Achmad Irfandi, Penggagas Kampung Lali Gadget

1 Oktober 2023   21:23 Diperbarui: 2 Oktober 2023   02:50 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: IG kampung Lali Gadget 

"Saya dibantu teman saya Mas Miko. Kita undang komunitas-komunitas, kawan-kawan yang bergelut di dunia literasi dan sebagainya. Konsepnya sederhana sih, digital detoks. Yaitu mendetoksifikasi pengaruh internet itu. Karena selain positif, ternyata HP juga ada dampak negatif, adanya internet, sosial media, dan game online."

Tujuan berikutnya adalah upaya untuk mengenalkan dan mengedukasi anak-anak tentang aneka permainan tradisional, budaya dan kearifan lokal. Permainan tradisional ini yang akan menjadi menjadi pengalih perhatian anak-anak dari gadget. Juga menjadi penyeimbang permainan modern (gadget) dan aktivitas anak-anak di dunia maya.

Tak hanya menyasar anak-anak sebagai penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilakukan di Kampung Lali Gadget, Achmad Irfandi juga merangkul kawan-kawannya, para pemuda di kampung dan kota sekitar tempat tinggalnya, untuk terlibat di dalamnya. Para pemuda dan masyarakat diberdayakan sebagai perencana program, fasilitator edukasi, dan pendamping kegiatan.

Konsep Kampung Lali Gadget

Kampung Lali Gadget didesain untuk memberikan sarana alternatif bermain dengan permainan tradisional dan konsep bermain dengan alam.
Bangunan utama dibuat sebuah pendopo terbuka di kelilingi oleh sawah dan kebun-kebun. Lokasi sekitar pendopo juga akan digunakan untuk tempat pelaksanaan kegiatan bermain anak-anak. Kemudian disediakan aneka alat permainan tradisional di pendopo, seperti egrang, klompen tali, klompen panjang, gasing, yoyo, dan sebagainya.

Selain itu, konsep bermain di alam akan mengajak anak-anak bermain di kebun dan sawah, bermain lumpur dan menangkap lele.  Anak-anak juga akan bermain dengan bahan-bahan alam seperti batu, kerikil, batang pohon, dedaunan, buah, dan biji-bijian.

Sebagai awalan program bermain dilaksanakan dua bulan sekali, dan gratis tanpa dipungut biaya.
"Dulu dua bulan sekali buat acara mengundang anak-anak untuk bermain di kebun, di sini (pendopo), sawah, dan lain-lainnya. Kita menunjukkan upaya-upaya untuk mengimbangi gadget. Sampai akhirnya rutin ada agenda setiap minggu diikuti sekitar 30 an anak terbuka bagi umum," tutur Irfandi kepada suarasurabaya.net

Upaya Perintisan yang Tak Kenal Lelah

Achmad Irfandi memulai pendirian Kampung Lali Gadget ini di depan rumahnya. Di mulai dari sana, dia beserta tim membuat konsep, merancang program dan kemudian menawarkan programnya kepada masyarakat.

Resmi di jalankan sejak 1 April 2018, Achmad Irfandi dan kawan-kawannya harus melakukan usaha perintisan yang tak mudah. Di awal mereka harus mengenalkan program ini ke sekolah-sekolah di sekitarnya. Mereka berkirim surat untuk memberikan gambaran program yang akan dilaksanakan dan meminta kesediaan sekolah untuk mengirimkan perwakilannya siswa-siswinya.

Tidak hanya itu, Achmad Irfandi harus bekerja keras juga untuk mengumpulkan dana guna membiayai pelaksanaan program di Kampung Lali Gadget. Kenapa demikian? Karena sejak awal Achmad Irfandi berkomitmen untuk memberikan kegiatan bermain edukatif ini secara gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun