Kendala yang kami hadapi, yaitu merancang satu kegiatan yang harus kami sepakati. Â Disitu kami, berdiskusi sangat alot dengan ide rancangan kegiatan masing-masing. Akhirnya dari nilai-nilai yang dimiliki setiap anggota kelompok, kami menyepakati satu nilai yaitu nilai kolaborasi sebagai pemimpin pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas belajar siswa yang menyenangkan melalui pembuatan pojok baca di kelas.
Alur demonstrasi kontektual pada tanggal 19 September 2022, membuat gambaran diri sebagai Guru Penggerak di masa depan. Saat itu merasa pikiran saya terganggu, harus memikirkan aktivitas apa yang saya lakukan setelah 3 tahun lulus GP. Hal positifnya setelah itu, saya mampu menuliskan kisah narasi dalam video sederhana yang dapat menggambarkan kira-kira apa saja aktivitas baik dalam keseharian, atau menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif) yang telah dihidupi selama 3 tahun tersebut. Namun saya menghadapi kendala lagi dalam pembuatan video, menyematkan foto yang sesuai dengan nilai-nilai dan peran GP, karena saya tidak banyak mendokumentasikan setiap kegiatan yang saya lakukan. Dan akhirnya saya memutuskan, membuka file foto lama yang dapat saya sematkan di video.
Pada alur elaborasi pemahaman/koneksi antar materi pada tanggal 21-22 September 2022, diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi nilai dan peran Guru Penggerak yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini. Saya merasa optimis, dapat membuat pertanyaan tersebut. Karena pertanyaan yang saya buat, sudah saya persiapkan sebelumya.
Koneksi antar materi hari kedua, melaksanakan rencana yang telah dituliskan pada refleksi 4P di bagian koneksi antar materi mengenai "pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin serta dapat dilakukan sendiri dari sekarang". Saya merasa tertarik, dan memikirkan apa saja pengembangan diri yang akan saya lakukan di lingkungan sekolah. Ide/ gagasan yang saya lakukan dengan merefleksi kembali proses pembelajaran apa yang saya lakukan di kelas.
Yang menjadi kendala, apa yang harus saya siapkan untuk berdiskusi dengan instruktur mengenai ragam praktik baik yang bisa dilakukan terkait penumbuhan nilai dalam diri saya sebagai Guru Penggerak. Karena hal itu, saya pelajari lagi dan pahami dengan baik materi modul 1.2.
Setelah semua rangkaian alur di atas, waktunya aksi nyata tanggal 23 September 2022. Saya merasa menikmati setiap aksi nyata yang saya lakukan di kelas bersama siswa-siswa saya, menambah kedekatan kami dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Dalam aksi nyata yang saya lakukan, merancang satu kegiatan hasil kolaborasi kami di kelompok, yaitu kegiatan membuat pojok baca di kelas, untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam literasi dan supaya siswa gemar membaca.
Pada saat menyediakan pojok baca, terjalin kolaborasi dan komunikasi antara saya dengan rekan guru dan siswa. Kami berkolaborasi menghias dinding dengan pohon yang di cat, menyusun buku di rak, memasang alas, dan memberi pembatas area pojok baca. Dengan kolaborasi tersebut, pojok baca dapat terealisasi dengan baik. Siswa pun dapat memanfaatnya untuk tempat membaca kapan pun siswa mau, dan dapat dimanfaatkan untuk menyimpan hasil karya siswa. Dari sini saya belajar, pentingnya menjalin komunikasi yang baik, agar kita mudah berkolaborasi untuk  mencapai tujuan bersama.
Dampak dari adanya pembuatan pojok baca yang saya rasakan, yaitu siswa lebih bersemangat untuk membaca buku, siswa dengan inisiatifnya sendiri mau membaca di pojok baca, bertambahnya pengetahuan dan wawasan baru siswa setelah membaca, meningkatnya perbendaharaan kata siswa dalam berbahasa, siswa dapat membaca kapan pun tanpa harus ke perpustakaan, dan siswa menjadi gemar membaca.
Kendala yang saya hadapi, Ketika menyiapkan perlengkapan. Saya harus membuat konsepnya terlebih dahulu, merinci apa yang dibutuhkan untuk pembuatan pojok baca ini. Menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan siswa dan rekan guru untuk bekerja sama merealisasikan pojok baca di kelas.
Kesimpulannya, setiap alur di PGP ini membuat saya takjub dan bersyukur. Banyak hal baik yang muncul dalam diri saya dan banyak pula praktik baik yang menambah pengalaman saya. Saya sungguh tak menyangka bisa melakukan semuanya, bisa menyelesaikan setiap tugas PGP dengan tepat waktu. Sebelumnya saya merasa kesulitan dengan tugas-tugas yang harus saya kerjakan, tapi dengan berjalannya waktu dan adanya keinginan dalam diri untuk terus belajar dan bercermin dari setiap kesalahan, saya berusaha memperbaikinya dan mengurangi sekecil mungkin melakukan kesalahan lagi.
Dan saya kedepannya berusaha menanamkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak dalam diri saya, supaya menjadi pendidik yang dapat menumbuh kembangkan anak di sekolah dengan menanamkan karakter yang baik pada diri anak. Dengan berpedoaman pada prinsip among Ki Hadjar Dewantara dan pola pikir inkuiri apreseatif, saya mampu menjalankan peranan sebagai pemimpin pembelajaran untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah.