Mohon tunggu...
Iis Rosilah
Iis Rosilah Mohon Tunggu... Guru - Guru, Mahasiswa S2 Pascasarjana UIN SGD Bandung

Iis Rosilah memulai hoby menulis sejak usia belia. bermula dari bergabung dalam anggota filateli, saling berkirim surat kemudian menulis cerpen, pernah mengikuti lomba menulis antar guru se Jawa Barat dan meraih Juara 3 besar. Tahun 2018 Iis mulai aktif menulis buku antologi, hingga kini telah terbit 24 karya buku antologi dalam bidang parenting, pendidikan dan kumpulan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Manajemen Pendidikan dalam Pembelajaran Abad 21

30 Oktober 2024   17:02 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sebuah studi kasus, pada pelajaran Bahasa Indonesia, seorang guru menugaskan para siswa  Sekolah Dasar kelas 5 untuk membaca sebuah buku (tema bebas) dan merangkum buku tersebut. Pada projek ini ada banyak siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya. Hal tersebut dikarenakan rendahnya pemahaman mereka terhadap buku yang dibaca  dan sulitnya merangkai kata saat harus menceritakan kembali isi buku dengan kata-kata sendiri.

Lain halnya saat siswa ditugaskan untuk membuat projek animasi tentang siklus hujan melalui aplikasi pemrograman, mereka sangat antusias dan bisa mengerjakan secara mandiri dengan hasil produk animasi yang sangat luar biasa. Ini anak SD kelas 3 lho, Saat tugas diberikan mereka sudah membayangkannya sambil angguk-angguk dan tersenyum tanda merasa mudah dengan tantangan yang diberikan guru.

Bagi kita yang lahir dari generasi milenial, tugas nomor 1 pada usia SD kita dulu,  tugas tersebut dianggap mudah,  tapi bagi siswa dari generasi alpha tugas tersebut terasa sulit. Sedangkan tugas nomor 2, para siswa merasa tugas membuat animasi sangatlah mudah, sementara guru-gurunya sekarang, saat mereka jadi murid SD di zamannya tidak pernah tebayang akan berkenalan dengan tekhnologi secanggih yang ada saat ini.

Demikian perbedaan karakter murid dari generasi ke generasi. Sebuah penelitian menemukan data bahwa kebiasaan gen Z dan gen alpha menonton tayangan video pendek seperti video short di youtube, video reels di Instagram, video tiktok dan video pendek lainnya mempengaruhi kemampuan baca siswa dan daya fokus mereka menjadi lebih pendek.

Para guru yang sekarang mengajar masih tersisa dan belum pensiun yang terlahir dari generasi X, mayoritas generasi Y/milenial dan sebagian kecil dari generasi Z. Sedangkan para murid saat ini adalah siswa yang lahir dalam perkembangan tekhnologi yang perubahannya super cepat yang disebut sebagai generasi alpha.

Perbedaan generasi dalam dunia pendidikan menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik. Para Guru dan Kepala sekolah dituntut untuk selalu melakukan adaptasi terhadap perubahan kurikulum yang dipicu oleh perubahan zaman dan kebutuhan murid yang beragam.

Dalam mendidik anak, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata, "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu." Pesan Khalifah yang ke-4 tersebut sangat relevan dengan proses transformasi kurikulum. Pesan tersebut mengandung makna bahwa kita perlu melihat aspek kekinian atau  perkembangan zaman dalam proses mendidik anak kita dengan terus memasukkan pemahaman syariat Islam.

Agar proses transformasi kurikulum berjalan dengan lancar dan mudah, maka manajemen pendidikan sangat diperlukan dalam  mempersiapkan, merencanakan, menyusun kurikulum dan melaksanakan pembelajaran Abad 21 yang dikenal dengan istilah 21st Century Learning

Syaiful Sagala  menjelaskan makna  manajemen pendidikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya (manusia, keuangan, fasilitas, dan kurikulum) yang ada dalam suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan hal tersebut, Oemar Hamalik berpandangan bahwa manajemen pendidikan melibatkan berbagai komponen meliputi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, fasilitas, dan kurikulum. Menurutnya, tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.dan Guru memiliki peran yang sangat penting dalam manajemen pendidikan, baik sebagai pelaksana maupun sebagai evaluator.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan (manusia, finansial, material, dan waktu) untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun